Kang Dedi Kunjungi Korban Gempa Cianjur yang akan Rayakan Lebaran di Tenda Plastik

Ade mengaku, dari pendataan ia termasuk penerima bantuan korban dengan kondisi rusak berat atau senilai Rp 60 juta. Namun ia belum mendapatkan rekening sehingga rumahnya belum bisa dibangun kembali.

“Sudah hampir lima-enam bulan dari kejadian tinggal di hunian sementara ini. Ya, kondisinya seperti ini panas kalau siang dan dingin kalau malam karena terbuat dari terpal plastik,” ucap Ade.

Selama tinggal di pengungsian Ade dan warga lain hanya bisa mengandalkan bantuan dari para donatur. Ade yang semula seorang penulis kini tak lagi bisa bekerja karena laptop yang biasa digunakan hancur tertimpa reruntuhan.

“Istri dan anak saya ungsikan dulu karena cuaca ekstreme. Dulu saya penulis tapi laptopnya hancur, jadi sekarang ikut serabutan aja bantu bersihin rumah, kuli bangunan, apa saja,” katanya.

Tak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh pengungsi lain Ujang Nurdin. Menurutnya masih banyak yang tidak sesuai antara bantuan yang diberikan dengan kondisi penerima di lapangan.

“Banyak yang tidak sesuai, saya rusak berat roboh tapi terdatanya rusak ringan. Uang (bantuan) sudah masuk ke rekening tapi tidak dulu digunakan karena sekarang sedang diajukan ke rusak berat,” ucap Ujang.

Disamping itu, di tenda pengungsian Kang Dedi juga bertemu seorang ibu yang sedang tinggal sendirian. Ia baru saja ditinggal mudik oleh anak-anaknya ke Bandung.

Halaman Selanjutnya

“Sekarang mah buka-sahur sendiri di sini, lebaran juga di sini. Tapi nanti lebaran anak-anak pada datang lebaran di tenda, di sini,” katanya.