Soal Banyak Kasus Dugaan Penggelembungan Suara, KDM: Itu Terjadi di Pileg, Bukan Pilpres

Politisi Gerindra Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Kasus kecurangan pemilu dengan dugaan penggelembungan suara kini tengah ramai diperbincangkan. Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengatakan hal tersebut terjadi di Pileg, bukan Pilpres.

Dedi Mulyadi Sebut Pola Sosial Ekonomi Muhammadiyah Sunda Pisan

Menurutnya saat ini banyak tokoh dan pihak yang kecewa karena mengalami kekalahan membuat sejumlah argumentasi tuduhan berupa penggelembungan suara yang didasari oleh penghitungan suara digital oleh KPU.

Ia merasa aneh karena yang menjadi dasar keputusan KPU adalah penghitungan berjenjang mulai dari tingkat TPS, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi kemudian di pusat. Semua penghitungan tersebut hampir seluruhnya selesai.

MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres, Dedi Mulyadi : Prabowo Dipilih Hati Nurani Bukan Bansos

“Yang terjadi kekisruhan dalam penghitungan suara ini orang buka ribut di Pilpres, kalau mau jujur penghitungan yang ribut itu di Pileg. Jadi terjadinya di Pileg, bukan di Pilpres,” ujar KDM.

Kisruh tersebut, kata KDM, seperti keributan antar calon di internal partai politik karena adanya dugaan pemindahan suara partai menjadi suara pribadi. Ada juga kisruh yang terjadi karena perbedaan data antara satu partai dengan partai lainnya.

Ridwan Kamil Mendominasi Survei Popularitas Jelang Pilgub Jabar 2024 versi Indodata

“Untuk itu mari kita bersikap rasional jangan menyesatkan publik, tunggu saja penghitungan suara manual juga akan dilakukan di KPU pusat, dan itu yang akan menjadi bahan penetapan pemenangnya,” ucapnya.

Kang Dedi Mulyadi memastikan kini rakyat masih menunggu keputusan pemilu dengan tenang. Bahkan kini rakyat Indonesia yang mayoritas islam tengah fokus untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan untuk menyambut hari kemenangan