Kisah Tukang Kredit Baju Nekat Mudik Pakai Motor Berempat Pakai Uang Hasil Jual Emas Ibu
- Istimewa
VIVA Jabar – Hari Raya Idul Fitri atau lebaran tinggal hitungan hari. Mayoritas umat muslim kini tengah bersiap mudik untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman untuk merayakan hari kemenangan tersebut.
Kemarin Kang Dedi Mulyadi tak sengaja bertemu dengan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anaknya mudik menggunakan sepeda motor. Mereka mudik dari Majalengka menuju Subang dengan waktu tempuh sekitar 6-7 jam.
“Kebetulan kerjaan juga selama puasa ini libur jadi mudik lebih awal supaya tenang dan belum macet. Ini kan motor penuh jadi jalannya pelan asal selamat sampai tujuan,” ucap pemudik bernama Supriadi itu.
Selama ini Supriadi bekerja merantau meninggalkan keluarganya dari Majalengka sebagai tukang kredit baju di Sukabumi. Dari hasil kredit tersebut ia mendapatkan upah dari bosnya sekitar 10-15 persen dari keuntungan tergantung target penjualan.
Menurutnya dalam satu bulan ia bisa mengkreditkan pakaian hingga 200 potong dengan cicilan mulai Rp 2-5 ribu per hari. Jika pembayaran kredit lancar dalam satu bulan ia bisa mendapatkan penghasilan bersih Rp 2,4-2,8 juta.
“Barangnya dari bos orang Majalengka. Kalau usaha sendiri harus punya modal sekitar Rp 20 juta itu untuk belanja barang dan uang cadangan,” katanya.
Supriadi mengatakan, selama puasa ini pekerjanya diliburkan oleh bos. Sebab rata-rata pelanggannya sudah membeli baju kredit sebelum puasa. Ia pun kini tak memiliki penghasilan dan hanya mengandalkan tabungan.