Kisah Tukang Kredit Baju Nekat Mudik Pakai Motor Berempat Pakai Uang Hasil Jual Emas Ibu

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Hari Raya Idul Fitri atau lebaran tinggal hitungan hari. Mayoritas umat muslim kini tengah bersiap mudik untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman untuk merayakan hari kemenangan tersebut.

Dedi Mulyadi Beri Pesan Persaudaraan di Momen Natal 2024

Kemarin Kang Dedi Mulyadi tak sengaja bertemu dengan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anaknya mudik menggunakan sepeda motor. Mereka mudik dari Majalengka menuju Subang dengan waktu tempuh sekitar 6-7 jam.

“Kebetulan kerjaan juga selama puasa ini libur jadi mudik lebih awal supaya tenang dan belum macet. Ini kan motor penuh jadi jalannya pelan asal selamat sampai tujuan,” ucap pemudik bernama Supriadi itu.

Dedi Mulyadi Bicara Paradigma Sunda dalam Proses Pembangunan Daerah

Selama ini Supriadi bekerja merantau meninggalkan keluarganya dari Majalengka sebagai tukang kredit baju di Sukabumi. Dari hasil kredit tersebut ia mendapatkan upah dari bosnya sekitar 10-15 persen dari keuntungan tergantung target penjualan.

Menurutnya dalam satu bulan ia bisa mengkreditkan pakaian hingga 200 potong dengan cicilan mulai Rp 2-5 ribu per hari. Jika pembayaran kredit lancar dalam satu bulan ia bisa mendapatkan penghasilan bersih Rp 2,4-2,8 juta.

Dedi Mulyadi Terima Silaturahmi Pasangan Walikota Banjar Terpilih, Bahas soal Kemajuan Daerah Perbatasan

“Barangnya dari bos orang Majalengka. Kalau usaha sendiri harus punya modal sekitar Rp 20 juta itu untuk belanja barang dan uang cadangan,” katanya.

Supriadi mengatakan, selama puasa ini pekerjanya diliburkan oleh bos. Sebab rata-rata pelanggannya sudah membeli baju kredit sebelum puasa. Ia pun kini tak memiliki penghasilan dan hanya mengandalkan tabungan.

Untuk modal mudik pun ia mengaku sudah mengajukan pinjaman Rp 1 juta ke bosnya namun belum cair. Beruntung ibu kandungnya memberikan modal pinjaman dengan menjual emas 4 gram senilai Rp 2 juta.

“Sekarang mudik pinjam dari ibu jual kalung 4 gram, nanti setelah lebaran dibayar,” ucapnya.

Melihat hal tersebut KDM meminta agar kedua anaknya diberi helm selama perjalanan menggunakan motor. Selain karena peraturan hal tersebut juga sebagai bentuk antisipasi keselamatan selama berkendara.

Saat berbincang dengan keluarga tersebut KDM pun dibuat kaget dengan isi bawaan yang ditali di belakang motor. Ternyata dalam dus terdapat dua ekor kelinci yang akan dipelihara di kampung halaman oleh anak Supriadi.

Di akhir pertemuan Kang Dedi Mulyadi memberikan sejumlah uang bekal untuk mudik keluarga tersebut. Ia meminta uang itu digunakan untuk mengganti emas yang dijual oleh sang ibu.

“Saya kagum sama ibunya yang berani menjual kalung demi anaknya bisa mudik. Ini uang untuk ganti, kembalikan segera emasnya untuk ibu,” pungkas KDM.