Melihat Tradisi Penyapu Koin Bertaruh Nyawa di Pantura Indramayu
- Istimewa
Di tempat lainnya KDM bertemu dengan penyapu jalanan bernama Raniti. Ia memintanya untuk naik ke mobil menceritakan pengalamannya selama menjadi penyapu koin.
“Kalau yang kecelakaan sih sering, setiap tahun banyak. Kalau saya selalu hati-hati, kalau terlalu tengah uangnya saya biarkan takut ketabrak, mungkin bukan rezeki saya,” ujar ibu yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu.
“Kemarin kan sempat ditertibkan sampai dikejar-kejar, diambil sapu-sapunya. Sekarang selama lebaran belum ada penertiban lagi,” katanya.
Sebelum turun dari mobil KDM meminta Raniti untuk melemparkan uang koin yang ia dapat sebelumnya kepada para penyapu. Uang tersebut pun kemudian diganti dengan jumlah yang lebih besar.
Sementara itu KDM menilai tradisi yang bermula dari tolak bala itu sangat membahayakan. Namun hal tersebut telah menjadi kebiasaan sehingga meski berulang kali ditertibkan terus muncul.
“Ini tradisi yang mengertikan juga. Tapi sekarang agak mending karena ada tol jadi relatif kendaraan lebih landai tidak seperti dulu lagi,” ujar KDM.