Presidential Club, Strategi Prabowo Dalam Menyatukan Mantan Pemimpin Bangsa
- Istimewa
VIVA Jabar – Terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) dalam kontestasi Pemilu 2024 masih menjadi topik perbincangan yang hangat.
Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia tersebut secara resmi akan dilantik menjadi Presiden bersama wakilnya Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Menjelang pelantikannya sebagai Presiden, Prabowo tengah menyusun struktur Kabinet yang akan ia pimpin selama periode 2024-2029. Hal tersebut seperti yang telah diberitakan diberbagai media beberapa waktu yang lalu.
Namun bukan hanya itu, Prabowo rupanya juga tengah menyusun strategi untuk mengeratkan kembali hubungan baik antara para mantan Presiden Indonesia sebelumnya.
Rencananya, Prabowo Subianto akan membentuk sebuah forum yang nantinya akan diisi oleh dirinya serta beberapa mantan presiden sebelumnya. Tujuan dibentuknya forum tersebut tidak lain adalah sebagai wadah diskusi untuk membahas masalah strategis kebangsaan.
Dilansir dari situs berita viva.co.id. Juru Bicara (Jubir) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak turut membenarkan pemberitaan yang beredar soal rencana dibentuknya Presidential Club ini. Ia juga sempat menuturkan alasan dibentuknya forum tersebut.
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan,” Ucapnya.
Namun kendati demikian, forum tersebut ternyata juga digunakan sebagai upaya Prabowo untuk mengeratkan kembali hubungan antara beberapa mantan Presiden yang sempat berselisih dan dirasa masih merenggang hingga kini.
Bersumber dari berbagai media pemberitaan, bahwa hubungan baik antara mantan presiden Megawati Soekarnoputri dengan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat merenggang, hal tersebut telah menjadi rahasia umum sejak keduanya bersaing untuk menjadi Presiden dalam kontestasi Pemilu 2004 silam, bahkan hingga kini hubungan keduanya sebagai mantan pemimpin bangsa masih belum terlihat membaik.
Bukan hanya itu, menjelang Pemilu 2024 lalu. Hubungan baik antara Megawati dengan Presiden Joko Widodo juga sempat terlihat merenggang.
Hal tersebut diduga karena Jokowi tidak mendukung Pasangan Capres dan Cawapres Ganjar-Mahfud yang diusung oleh PDIP kala itu, serta lebih memilih untuk mendukung Paslon Prabowo-Gibran.
Dahnil juga menjelaskan alasan lain dari rencana Prabowo membentuk Presidential Club ini.
“Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," Jelasnya pada Jum’at (3/5/2024) lalu.