Pemilik Will In Travel Hilang Pasca Kecelakaan Maut Ciater Subang

Will In Travel Menghilang Pasca Kecelakaan Maut Ciater
Sumber :
  • Istimewa

 

Arus Balik Lebaran 2025 di Puncak Bogor Terpantau Lancar Imbas Pemberian Insentif dari Gubernur Dedi Mulyadi

VIVAJabar – Keberadaan pemilik Will In Tour and Travel selaku pihak penyelenggara Study Tour SMK Lingga Kencana hingga kini tak diketahui. Bahkan di kewilayahan pun tidak terdaftar. Kang Dedi Mulyadi menelusuri keberadaan travel Will In tersebut yang beralamat di Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Kantor travel tersebut berada jauh masuk ke dalam gang sehingga sulit ditemukan.

Setelah dibantu warga, kantor travel tersebut akhirnya ditemukan berada di areal petak kontrakan. Pada bangunan bercat biru itu juga tergantung spanduk yang bertuliskan Biro Perjalanan Wisata Will In Tour and Travel. Salah seorang tetangga kontrakan mengatakan pemilik travel tersebut bernama Sumantri, orang biasa memanggilnya Mantri. Namun sejak kejadian kantor tersebut tutup dan penghuninya menghilang.

Sempadan Sungai akan Diklaim Negara, Menteri ATR/BPN Segera Terbitkan Sertifikat untuk BBWS

“Biasanya Mas Sumantri ada karena ini kantor dan tidur di situ juga. Setahu saya hanya sendiri di sininya. Biasanay setiap hari ada kelihatan, tapi semenjak kejadian gak tahu ke mana, gak kelihatan,” ujarnya, Jumat 17 Mei 2024.

Sementara RT setempat mengungkapkan kantor tersebut berdiri di kontrakan milik Rahmat. Menurutnya pemilik travel bukan warga setempat dan hanya mengontrak satu bangunan untuk dijadikan kantor. “Setelah kejadian Hari Sabtu itu gak kelihatan lagi. Awalnya dua orang, tapi informasi terbaru sekarang tinggal satu orang yang biasa di kontrakan ini,” kata RT.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Duet Maut Kelola Dana 500 Miliar untuk Atasi Banjir

Will In Travel Menghilang Pasca Kecelakaan Maut Ciater

Photo :
  • Istimewa

Saat ditanya dokumen kependudukan atau izin terkait travel, RT tersebut mengaku tidak pernah ada laporan. Terlebih ia baru sekitar satu tahun menjabat, sementara travel sudah hampir dua tahun di kontrakan tersebut. RT tersebut pun sempat pulang untuk mencari dokumen warga. Setelah beberapa saat ia pun kembali membawa bundelan berkas namun setelah dicari tidak menemukan dokumen apapun terkait pemilik atau izin travel tersebut.

Kang Dedi menyayangkan aparat kewilayahan yang kurang peka dengan hal tersebut. Seharusnya RT memiliki data lengkap warga baik yang tinggal permanen, mengontrak dan membuka usaha di wilayahnya.

“Seharusnya ini dari awal didata milik siapa, izin usahanya bagaimana, dan sebagainya. Masih mending ini jual tiket wisata, coba kalau kontrakan ini jual narkoba bagaimana?,” sesal KDM.

Menurutnya hal tersebut penting dilakukan mulai tingkat RT untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan terjadi. Sebab selama ini pengawasan oleh aparat kewilayahan terlalu longgar.

Ia berharap aparat berwajib mengusut tuntas kecelakaan maut menewaskan belasan orang tersebut dan mencari keberadaan pemilik travel sebagai penyedia jasa yang menyediakan bus untuk kebutuhan study tour atau perpisahan SMK Lingga Kencana. (*****)