360 Orang dari Komisaris dan Direksi Berembug Digitalisasi Landskap Industri Asuransi
- Istimewa
VIVAJabar - 360 peserta yang yang berlatar belakang Direksi dan jajaran manajeman industri Perusahaan Asuransi di Indonesia berembug untuk memperkuat digitalisasi bisnis asuransi dalam ruang Seminar Internasional Digital & Risk Management in Insurance (DRiM) dengan tema ‘Insuring Tomorrow : Navigating The Digital Frontier in
Life Insurance’ di Bandung.
Seminar DRiM menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan industri asuransi untuk membahas berbagai aspek digitalisasi yang mengubah landskap industri saat ini. Di era digital, kepercayaan masyarakat menjadi fondasi utama. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon. "Selama 5 tahun terakhir (2019-2023) total tertanggung mengalami pertumbuhan sebesar 5,47 persen. Kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi jiwa merupakan amanah bagi para pelaku industri untuk terus berinovasi dan menjaga kepercayaan pemegang polis. Di era digital, industri asuransi memasuki babak baru yang menjanjikan melalui penerapan teknologi," jelas Budi, Jumat 17 Mei 2024.
Industri asuransi sebagai salah satu lembaga jasa keuangan, tentunya harus tetap perlu memiliki berbagai mitigasi dengan segala jenis kemungkinan yang dapat mengganggu
pertumbuhan bisnis di tahun-tahun ke depan. Dari ancaman keamanan cyber hingga perubahan dalam perilaku pelanggan yang dipengaruhi oleh teknologi, asuransi kini
dihadapkan pada tantangan baru yang memerlukan pendekatan yang inovatif dalam manajemen resiko.
“Melalui seminar DRiM yang diadakan tiap tahunnya, kami berupaya menghadirkan para ahli untuk berbagi strategi dan inovasi terbaru dalam industri ini. Dari penggunaan big data untuk analisis risiko hingga penerapan kecerdasan buatan, dan dari pengembangan aplikasi mobile untuk peningkatan pengalaman pelanggan hingga integrasi teknologi untuk meningkatkan keamanan dan transparansi, ada banyak hal menarik yang perlu kita bahas melalui kegiatan ini,” Jelas Budi.