5 Langkah Mengubah Uang Rp.1 Juta Jadi Rp.1 Miliar, Cocok Bagi yang Siap-siap Nikah

Ilustrasi uang.
Sumber :
  • pinterest

  • 50% untuk kebutuhan pokok, seperti kebutuhan harian bahkan untuk orang tua kita.
  • 20% untuk investasi dan menabung.
  • 30% untuk donasi atau dana sosial serta keinginan (di luar kebutuhan).
Tingkatkan Pembiayaan Konsumer, BCA Syariah Kembali Hadir di BCA Expo Bandung 2024

2. Memilih Tipe Investasi

Untuk diketahui, ada beberapa tipe investasi yang bisa kita coba, misalnya investasi di saham. Di sini akan disinggung dua tipe investasi, yakni Active Investing dan Passive Investing.

SELAMAT! Anda Berhak Dapat Saldo DANA Gratis Ro.2.550.000 dari 5 Aplikasi Ini

- Active Investing merupakan cara berinvestasi yang mengharuskan kita menganalisa pasar saham. Dalam artian, saham yang mana yang prospek untuk memberi keuntungan. Investasi tipe ini membutuhkan waktu yang cukup untuk melakukan analisa.

- Passive Investing, yaitu merupakan tipe investasi yang tidak terlalu membutuhkan analisa pasar. Sehingga kita bisa melakukan kegiatan untuk mendapatkan income dari pekerjaan pokok. Hanya saja, investasi pasif ini membutuhkan waktu lebih banyak untuk mendapatkan imbal hasil.

Bukan iPhone, Ini Dia Deretan Brand yang Kuasai Pasar Ponsel Indonesia

Jadi, kita tinggal pilih tipe investasi mana yang cocok dengan kegiatan kita sehingga investasi dapat berjalan dengan lancar dan tentunya sama-sama menguntungkan.

3. Mengetahui Tujuan Investasi

Halaman Selanjutnya
img_title