Penerapan Teknologi Robot di Pos Indonesia Dimulai, Sektor Ini Yang Diotomasi
Menurut Menteri Budi Arie, sektor logistik, perhubungan, dan pos adalah bagian penting dalam transformasi digital yang harus mendapat perhatian khusus. Sementara itu, Direktur Utama PosIND, Faizal R Djoemadi menjelaskan, program digitalisasi dan otomasi yang digagas PosIND bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam proses pengolahan layanan logistik.
"Kami menggunakan 40 unit robot sortir otomatis dengan kapasitas sortir mencapai 3.000 kiriman per jam. Selain di Jakarta Timur, teknologi ini juga telah diterapkan di SPP Surabaya dengan jumlah dan kapasitas yang sama," ujar Faizal.
Faizal juga mengungkapkan bahwa selain robot sortir otomatis, Sentral Pengolahan Pos Jakarta Timur dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih lainnya seperti Conveyor Belt, Vertical Conveyor, dan Gravity Conveyor untuk memudahkan perpindahan kiriman. Teknologi mampu mendukung operasi Pos Indonesia dengan cepat dan tepat.
“Kami juga menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dan Barcode Scanner Android untuk mempercepat proses loading, unloading, dan update status pengiriman,” jelas dia.
Penerapan Teknologi Robotic di Industri Logistik
Penggunaan teknologi ini, lanjut Faizal, memberikan berbagai keuntungan, antara lain fleksibilitas tinggi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian efisiensi biaya lebih dari 40 kali lipat dibandingkan proses manual. “Penggunaan teknologi ini juga mengurangi kesalahan dalam sortir dan kerusakan kiriman, sekaligus meningkatkan citra perusahaan, sebagai komitmen kami dalam mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan,” ujarnya.