BRI Manajeman Investasi Dapat Nobel The Most Popular Brand of the Year 2024
- Pinterest/9krapalm.com
Jabar, VIVA - BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) mendapat penghargaan dari Jawa Pos dan Infovesta yaitu The Most Popular Brand of the Year 2024 untuk kategori Keuangan Manajer Investasi. Direktur BRI-MI, Ira Irmalia Sjam, hadir mewakili BRI-MI untuk menerima penghargaan prestisius tersebut yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta, pada 3 September 2024.
“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi BRI-MI untuk terus berkarya dalam memberikan layanan terbaik, sekaligus menumbuhkan kepercayaan para investor terhadap BRI-MI. BRI-MI tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh dan mengembangkan produk reksa dana yang semakin inovatif dan memberikan imbal hasil optimal,” ujar Ira dalam keterangannya, Kamis 12 September 2024.
Dalam rangka memperkuat brand image, BRI-MI telah melakukan berbagai langkah strategis, seperti pengembangan digitalisasi. Salahsatunya, BRI-MI mengembangkan aplikasi investasi, yaitu InvestASIK, serta inovasi produk reksa dana untuk menjadi produk unggulan BRI-MI yang diformulasikan sesuai dengan kebutuhan investor di Indonesia.
“Dengan penghargaan ini, kami semakin yakin bahwa langkah - langkah strategis yang telah kami jalankan relevan dan sesuai dengan perkembangan saat ini. Salah satunya melalui pengembangan website yang telah dilakukan BRI-MI yang diluncurkan dalam rangka memudahkan investor dalam mengakses informasi terkait BRI-MI,” katanya.
Sebagai informasi, Jawa Pos 7 Most Popular Brand of the Year 2024 merupakan penganugerahan bagi 7 brand terpopuler dalam 60 kategori sektor. Survei dan peratingan dilakukan oleh Jawa Pos bersama Infovesta, salah satu perusahaan riset dan pengolahan data bonafide di Indonesia, menggunakan metode multistage area random sampling yang dijalankan di 20 kota besar.
Tidak hanya itu, penilaian penghargaan ini dilakukan melalui survei, yang melibatkan 19.000 responden berusia produktif yang mayoritas berdomisili di DKI Jakarta (15,8%), Jawa Timur (10,9%), Jawa Barat (10,0%), Banten (9,0%), Jawa Tengah (8,9%), dan lain-lain. Proses pengambilan data menggunakan angket tertutup, di mana responden diminta untuk memberikan tanda silang atau checklist pada merek yang kali pertama mereka pikirkan ketika kategori produk disebutkan. **