Keren! Mahasiswi Universitas Mandiri Subang Jadi Duta Digital Indonesia
- Tim VIVA Jabar
VIVAJabar – Mahasiswi Universitas Mandiri Subang Haffi Innabah Salsabila di dapuk menjadi Duta Digital Indonesia setelah menyisihkan ratusan remaja di Indonesia dalam program nasional di bawah naungan oss.go.id
Melalui seleksi yang sangat kompetitif mencakup wawancara, pembuatan video kreatif dan berbagai tantangan yang dirancang untuk mengasah kemampuan teknologi,komunikasi dan inovasi.
Program tersebut bertujuan untuk memberdayakan generasi muda agar menjadi agen perubahan di era digitalisasi.
"Ini buah dari ketekunan dan perjuangan saya saat mengikuti program nasional tersebut," ujar Haffi saat ditemui Viva Jabar pada Senin, 18 November 2024.
Mahasiswi Universitas Mandiri Subang, Haffi Inaabah Salsabila
- Tim VIVA Jabar
Perempuan berusia 20 tahun yang memiliki hobi menulis tersebut memang aktif dalam kegiatan keorganisasian, ke pramukaan dan jurnalistik.
Anak dari pasangan Asep Iwan Herliwanto dan Ai Nuraini itu bahkan pernah menerbitkan buku novel berjudul Ravindra yang laku keras di pasaran.
"Awalnya iseng nulis, ternyata ada yang penerbit yang menggandeng, alhasil ratusan novel berjudul Ravindra pun laris manis dijual ke pasaran," seru juara Scout Intelligent SMA PGRI Subang ini.
Putri Kampus Universitas Mandiri Subang tersebut bercita - cita menginspirasi banyak orang, baik melalui profesi atau pengembang konten edukatif.
Berpengalaman di organisasi, Haffi berharap bisa membangun karir yang memberikan dampak positif terutama dalam bidang pendidikan dan pengembangan diri.
"Saya ingin menjadi wanita karir, bentuk nyata dari kemandirian,dedikasi dan kontribusi perempuan dalam bidang kehidupan," kata Mahasiswi jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini.
Orang tua Haffi, Asep Iwan Herliwanto mengatakan, sedari kecil anaknya sudah menunjukan bakat di bidang seni,musik hingga menulis.
Asep pun tak segan untuk mengikutsertakan Haffi diberbagai perlombaan, dan kejuaraan guna mensupport perkembangan bakat yang dimiliki putrinya.
"Bakatnya sudah muncul sejak kecil, keluarga pun mendukung apa yang menjadi kebutuhannya," ujar Asep.
