Disepakati Prabowo, KDM Beberkan Alasan Desa Sebagai Pertahanan Negara

Prabowo Subianto dan Kang Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menggelar pertemuan dan diskusi dengan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dan pengurus pusat Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi).

Usai MK Putuskan Presidential Treshold, PAN Nilai Prabowo Masih yang Terbaik di Pemilu 2029

Dalam pertemuan tersebut Kang Dedi Mulyadi (KDM) memaparkan gagasannya soal desa sebagai benteng pertahanan negara. Selama ini secara umum pertahanan negara hanya dilihat dari kekuatan Alutsista dan jumlah personel TNI.

"Selama ini kan secara umum pertahanan negara itu kekuatan Alutsista seperti pesawat tempur, rudal, tank, kapal selam, sistem informasi pertahanan darat, laut dan udara, berpikirnya teknologi," kata KDM.

Soal MK Hapus Presidential Treshold 20 Persen, PAN Umumkan Bakal Setia ke Prabowo

Padahal, kata KDM, ada sebuah kisah dari negeri tirai bambu terdapat satu benteng yang tak bisa ditembus oleh pasukan lawan. Namun benteng itu berhasil ditembus Jengis Khan dengan menyuap para penjaga. Hal itulah yang kini masuk dalam Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).

KDM menjelaskan Sishankamrata merupakan integrasi antara masyarakat dengan tentara dan manusia dengan semesta. Teori Sishankamrata ini sudah berhasil dalam praktik perang griliya di mana tentara dan rakyat menyatu dengan alam.

Dedi Mulyadi Gunakan Cara Bijak Atasi Penyerobotan Lahan Petani di Subang

Terkait hal itu, KDM menilai desa sebagai kekuatan terbesar dari seluruh bagian Indonesia. Selama ini wilayah terbesar laut, pantai, gunung dan sawah terbentang luas di desa sehingga kekuatan tersebut harus terpelihara.

"Kopasus, Paskhas, Denjaka tidak akan menjadi pasukan yang disegani kalau tidak ada hutan, laut dan wilayah udara yang terbentang luas dengan nilai kesemestaan. Di sisi lain mata telinga negara itu rakyat yang memiliki pemimpin mulai dari tingkat RT, RW dan desa. Sehingga Indonesia harus dijaga dari desa sebagai bentang perbatasan laut, darat dan udara Indonesia," beber KDM.

Halaman Selanjutnya
img_title