Legowo Tambang Ditutup, Pengusaha Ini Bantu Dedi Mulyadi Bersihkan Sampah Menggunung di Bandung
- Istimewa
VIVA Jabar – Permasalahan sampah yang menggunung di pinggir jalan Kampung Leuwibilik, Desa Sukajadi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, kini berangsur terselesaikan. Sampah yang berserakan telah dibersihkan dan diangkut menggunakan alat berat.
Sejak beberapa hari kemarin Kang Dedi Mulyadi (KDM) membantu warga sekitar yang mengeluhkan banyak warga dari berbagai daerah membuang sampah di tempat tersebut. Hasilnya sampah menggunung karena tak ada yang mengangkutnya.
KDM pun langsung membantu warga membersihkan sampah dengan mengerahkan sejumlah truk dan alat berat. Kemarin, ia pun datang kembali untuk memastikan sampah telah dibersihkan.
Setibanya di lokasi KDM dibuat geram saat melihat warga membawa kotak sumbangan. Warga tersebut pun ditegur karena ia sudah menanggung seluruh pekerjaan termasuk untuk upah yang membersihkan sampah. “Tinggal kemauan dari warganya untuk ikut gotong royong,” ujarnya.
Selain itu KDM juga bertemu Sopyan yang merupakan seorang pengusaha alat berat dan tambang. Sebelumnya Sopyan pernah ditegur dan tambang illegal miliknya yang berada di sekitar Ciwidey harus ditutup.
“Marah gak sama saya gara-gara kemarin?,” kata Kang Dedi.
“Alhamdulillah gak, Pak,” timpal Sopyan.
Di sela-sela pertemuan itu terungkap jika Sopyan merintis usahanya dari seorang kernet alat berat. Seiring waktu ia menjadi operator alat berat di Kalimantan dan Tanggerang dengan honor Rp 3 ribu per jam. Profesi itu ia geluti hingga tahun 1991.
Marah gak tambangnya disetop? Alhamdulillah gak marah pak. Dulu operator alat berat di Kalimantan, Tanggerang, batu bara saya masih kerja operator sopir becko. 27 tahun jadi operator alat berat honor Rp 3 ribu per jam, sehari 8 jam terakhir tahun 1991.
Karirnya mulai menanjak setelah ia menjadi marketing dan memiliki kemampuan spesialis mekanik alat berat. Hingga akhirnya ia mulai membeli alat berat rongsokan untuk diperbaiki dan kini telah memiliki 8 ukuran besar dan 2 ukuran kecil.
“Yang mahal itu pengalaman dan kemampuan sebagai mekanik. Karena jarang sekali orang yang bisa membetulkan alat berat seperti saya,” ucap Sopyan.
Pasca ditegur hingga tambangnya ditutup karena ilegal dan membahayakan, Sopyan tak marah pada Kang Dedi Mulyadi. Justru kini ia turun tangan langsung membantu untuk membersihkan sampah.
“Luar bias aini Pak Haji (Sopyan), walaupun beda desa dari Desa Sadu ke Desa Sukajadi tapi sekarang ikut bantu di sini. Ini kita semua harus berterima kasih juga ke Pak Haji,” kata Kang Dedi Mulyadi.
Saat ini proses pembersihan masih terus dilakukan. Bahkan untuk mempercepat proses, KDM menambah truk untuk mengangkut sampah yang masih tersisa.
Kang Dedi Mulyadi juga mengajak pada warga untuk menjaga tempat tersebut agar tak lagi dijadikan tempat pembuangan sampah oleh siapapun. Sehingga jalan bisa bebas sampah dan sungai juga sawah yang ada di sebelahnya tak lagi tercemar.