Perjuangan Bocah Kembar Dedi-Dida Nafkahi Keluarganya dari Hasil Merongsok
- Istimewa
Dari obrolan tersebut terungkap bahwa anak-anak sudah terbiasa mandiri sejak ditinggal oleh ayahnya. Bahkan mereka tak malu untuk mencari rongsokan dan meminta sang ibu untuk fokus mengurusi rumah.
"Dulu waktu terpuruk saya kerja, jualan. Tapi lama-lama anak yang paling besar (Fajar) bilang ibu gak usah kerja biar Aa saja yang cari uang, ibu mah urusin adik-adik saja di rumah. Dan yang kembar juga begitu mereka aktif membantu," ujar sang Ibu.
Kang Dedi Mulyadi mengapresiasi kegigihan anak-anak tersebut yang mampu mandiri bahkan sanggup menopang ekonomi keluarga. Bahkan seluruh anak-anak bisa sekolah dari hasil kerja keras sendiri.
"Saya tidak mengasihani anak-anak ini, tapi justru saya memberikan support pada mereka karena hebat. Mereka anak-anak hebat yang berjuang demi ibu yang merupakan segala-galanya, dan tidak mau melihat ibunya susah," ujar Kang Dedi.
Menurutnya mereka bisa menjadi contoh untuk anak-anak lain untuk bisa mandiri dan berbakti kepada orangtua.
"Hari ini anak-anak mungkin kondisinya begini, tapi suatu saat mereka bisa jadi pengusaha sukses. Ini contoh bahwa kemiskinan bukan alasan untuk tidak memiliki keinginan menjadi kaya atau berkecukupan, karena itu semua bisa diubah dengan kerja keras," ucapnya.
Di sela-sela momen pertemuan yang diwarnai tangis haru ini Kang Dedi sempat berkeliling rumah. Meski hidup susah namun rumah keluarga tersebut rapi dan bersih. Sejumlah barang rongsok dikumpulkan di luar rumah sebelum nantinya dijual ke pengepul.