Paradoks dalam Penyelesaian Stunting dan Kemiskinan
- Pixabay
“Anggaran kebanyakan digunakan seolah-olah untuk pembangunan padahal pembangunannya tidak ada, yang ada adalah kegiatan-kegiatan yang hanya rutinitas pengarahan, pengarahan, pengarahan, yang diawali dengan doa, Indonesia Raya kemudian diakhiri dengan makan Bersama,” tuturnya.
Hal tersebut seharusnya bisa dievaluasi secara menyeluruh. Begitupun untuk anggara provinsi yang bisa dievaluasi oleh Kemendagri sehingga anggaran tepat sasaran.
“Jangan sampai kemiskinan tidak selesai, jalan jelek, sekolah mau runtuh, puskesmas miring, sopir ambulans gak ada honornya di jalan kehabisan bensin akhirnya minta lagi ke pasien,” ujarnya.
Untuk itu KDM mengajak seluruh pihak mengevaluasi diri untuk menyelesaikan seluruh problem yang ada. Sehingga anggaran tepat sasaran dan tidak habis untuk hal yang bersifat administratif.
“Itulah problem kita. Yuk ke depan kita beresin tidak boleh lagi uang dibuangin seperti ini,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.