Parah, Selain Merekam Penganiayaan, Pacar Mario Dandy Juga Selfie di Atas Tubuh David

Mario Dandy Satriyo
Sumber :
  • intipseleb.com

Jabar – Sempat viral video penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat Ditjen Pajak, Mario Dandy Santriyo terhadap David Cristalino Ozora. Diusut, ternyata penganiayaan tersebut dilatar belakangi oleh asmara.

Tolak Permintaan Kakak Kelas, Pelajar SD Blanakan Subang Dianiaya Kakak Kelas Hingga Koma

Seorang gadis berinisial A, merupakan pacar Mario Dandy yang diketahui sebagai pemicu penganiayaan.

Gadis tersebut juga Merekam terjadinya penganiayaan, dan parahnya lagi, bukan hanya merekam tapi ia juga sempat berswa foto selfie di atas tubuh David yang sudah tergeletak lemah tak berdaya.

Pecinta Selfie, Merapat! 4 HP Vivo Ini Bikin Kamu Auto Jatuh Cinta dengan Kamera 50MP

Hal tersebut diketahui melalui sebuah akun facebook yang mengunggah cerita David yang dipaksa untuk tengkurap hingga kepalanya diinjak dan ditendang oleh Dandy. Tak hanya itu, insiden penganiayaan itu juga disebut dihiasi dengan ancaman verbal.

“David, seorang anak yang masih dibawah umur dipaksa untuk tidur tengkurap di jalan dengan tangan diposisikan di belakang badan, tak berdaya, dan tak melawan, kemudian pelaku, seorang dewasa, menginjak leher dan kepala David. BERKALI-KALI!” tulis postingan Facebook Alto L.

Pecinta Selfie Merapat! 4 HP Vivo Ini Punya Kamera Depan 50MP Super Jernih

“Bertubi-tubi injakan dan sepakan ke kepala dan leher ini dilakukan pelaku yang adalah orang dewasa, sambil diselingi dengan ancaman verbal. Sampai David KOMA.” tambah akun facebook tersebut.

Selain itu, akun facebook bernama Alto L itu juga mengungkapkan bahwa gadis berinisial A itu juga selfie di atas tubuh David yang sudah lemah tak berdaya.

“Cewek ini yang juga merekam kejadian penyerangan dan penyiksaan atas David. Cewek ini juga yang sempat selfie di atas tubuh David yang sudah tak berdaya, sudah KOMA,” sambungnya.

Lebih lanjut, pengguna akun tersebut juga menyinggung soal child grooming, yaitu upaya orang dewasa untuk membangun suatu hubungan, ikatan emosional, kepercayaan dengan seorang anak atau remaja yang bukan darah dagingnya, tapi untuk tujuan yang negatif.

“Ini adalah kolaborasi orang-orang sadis, yang dilakukan oleh orang dewasa, yang menikmati kesadisan adalah anak di bawah umur, dan yang menjadi korban juga adalah anak di bawah umur!” pungkas Alto L.