Demo Al-Zaytun di NTB diwarnai oleh Kerusuhan
- screenshot berita viva news
VIVA Jabar - Aksi unjuk rasa penutupan ponpes Al-Zaytun terus berlangsung di berbagai daerah di Indonesia. Kali ini unjuk rasa terjadi di NTB, tepatnya di Markas Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mereka menuntut Panji Gumilang untuk diadili. Massa dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa mengecam keras Panji Gumilang yang dinilai telah melecehkan IsIam dan mengajarkan nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Islam pada Pondok Pesantren Al Zaytun di Jawa Barat.
"Kami meminta kepada Kapolri untuk segera melakukan pengusutan dan penangkapan kepada Panji Gumilang yang telah melakukan penghinaan terhadap Al Quran dan Rasulullah," kata Penanggung Jawab Aksi, Lalu Winengan.
Dia juga meminta Kapolri berani menindak orang-orang yang melindungi atau menjadi ‘beking’ Panji Gumilang sehingga leluasa menyebarkan ajaran kontroversialnya.
"Kami meminta yang memback-up Panji Gumilang itu ditangkap. Saya kira Kapolri berani. Kalau hari ini tidak berani karena ditekan oleh yang memback-up Panji Gumilang," ujarnya.
Winengan juga meminta Presiden Jokowi untuk berani menindak siapapun yang mengacaukan negeri ini dengan paham-paham menyesatkan.
"Kami meminta Presiden Joko Widodo untuk segera memberantas yang mengacaukan negeri ini termasuk yang mengacaukan IsIam yang rahmatan lil alamin," katanya.
Dalam aksinya, massa sempat memaksa masuk menemui Kapolda NTB dan mencoba menerobos gerbang Mapolda yang dijaga ketat puluhan petugas kepolisian. Namun kericuhan berlangsung singkat setelah massa diterima Kabag Binops Polda NTB.
Kapolda dan Wakapolda tidak dapat ditemui karena berada di luar daerah. Massa menilai ajaran Panji Gumilang jelas sudah sangat menyesatkan, di mana menganggap Al Quran bukan kalamullah atau perkataan Allah, namun hanya semata karangan Nabi Muhammad.
Pondok Pesantren Al Zaytun juga sangat kontroversial dengan memperbolehkan wanita menjadi khatib salat, muazin mengumandangkan azan menghadap jemaah, bukan kiblat dan deretan kontroversial lainnya.