Stop Nikah Dini! Terlalu Beresiko
- Screenshot berita VivaNews
LSM Bali Sruti menggelar kampanye menghentikan perkawinan anak dengan menggandeng sepuluh organisasi kemasyarakatan. Termasuk, menghadirkan anak-anak yang mendapatkan pendampingan oleh sejumlah yayasan di bidang perempuan dan anak.
Ketua Yayasan Lentera Anak Bali Anak Ayu Sri Wahyuni mengungkapkan, dalam pendampingan masyarakat untuk wilayah Karangasem, pihaknya menemukan fakta bahwa pelaku pernikahan muda tidak menemukan kenyamanan.
Bahkan, cenderung menemukan kesulitan. "Orangtua tidak ada solusi karena mereka telah tiga generasi hidup di jalan. Circle-nya kembali ke tiga generasi dengan pernikahan muda dan pekerjaan yang paling mudah dilakukan," jelas Sri Wahyuni.
Sementara, Ketua Institut Kapal Perempuan Misiyah mengungkapkan, perkawinan anak menjadi bentuk dari kekerasan seksual. Menurutnya, banyak tantangan yang dihadapi untuk mencegah perkawinan anak terjadi di tengah masyarakat.
Dikatakan Misiyah, tantangan terbesar untuk mencegah perkawinan anak karena ada dispensasi yang diberikan oleh Pengadilan Agama dalam menghadapi kasus pernikahan dini.
"Si anak kemudian dikabulkan menikah karena mengaku telah hamil misalnya, tanpa pembuktian USG. Kemudian diberikan dispensasi untuk menikah," jelas Misiyah.