Berkaca Kasus Ibu Hamil Meninggal Usai 'Ditolak' RSUD, Kang Dedi Soroti Manajemen dan RS Rujukan

Kang Dedi temui suami dari ibu hamil meninggal di Subang
Sumber :
  • Istimewa

"Ada 11 RS yang kerja sama cukup pakai KTP itu orang sudah bisa memastikan tinggal datang ke rumah sakit mana yang kosong. Ke depan otokritik manajemen pelayanan kesehatan pastikan pasien ke rumah sakit memiliki layanan memadai, sehingga kalau penuh bisa segera menuju rumah sakit lain," katanya.

Sortir dan Lipat Surat Suara Pemilu Subang, Petugas: Biar Dapur Tetap Ngebul

Menurut Kang Dedi, tujuan dibangunnya rumah sakit bukan sekadar untuk melayani masyarakat yang berduit. Tapi di sisi lain ada sisi kemanusiaan bahwa setiap masyarakat bisa dilayani dengan baik.

Problem lain yang ada saat ini adalah terkait rumah sakit rujukan. Sebab saat ini rumah sakit rujukan yang sangat memadai di Jawa Barat hanya RSHS yang berada di Kota Bandung.

Kadin Jabar Undang 4 Paslon Gubernur Pilkada 2024 Bahas Target Ekonomi 8 Persen Prabowo

"Kalau warga Jabar sekitar Jabodetabek masih bisa dekat ke Jakarta. Tapi bayangkan warga Banjar, Garut selatan, Sukabumi selatan, Cirebon yang jaraknya jauh plus lamanya antrean masuk ke RSHS misalkan mau operasi karena pasiennya membludak bisa berbulan-bulan baru dioperasi," ucapnya.

Solusinya, kata Kang Dedi, adalah dengan memanfaatkan anggaran keuangan daerah provinsi untuk membangun rumah sakit rujukan di setiap daerah. Minimal lima kabupaten/kota ada satu rumah sakit rujukan sehingga tidak terjadi penumpukan seperti yang saat ini terjadi di RSHS.

Mirip Dagelan Politik, Panji Singgung Tatib Debat Publik Pertama Paslon Pilkada Subang

"Sehingga tidak terjadi penumpukan di satu rumah sakit yang tersentral yang berdampak pada banyak pasien mengalami perlambatan pelayanan atau pasien yang meninggal di perjalanan. Catatan penting bagi kita semua bahwa diarahkan pembangunan ini pada hal yang konstruktif yang dirasakan langsung oleh masyarakat yang sifatnya pelayanan utamanya melayani orang-orang miskin," pungkas Kang Dedi Mulyadi.