Respon Anggota DPR Ungkap Bagaimana Selamatkan Al-Zaytun
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar – Ashabul Kahfi, Ketua Komisi VIII DPR, menyatakan bahwa dalam rangka menyelamatkan Pondok Pesantren Al-Zaytun setelah pemimpinnya, Panji Gumilang, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama, pemerintah perlu melakukan tinjauan terhadap kurikulum ponpes tersebut.
“Saya kira pemerintah melalui Kementerian Agama, yang perlu menjadi perhatian kita yang pertama adalah me-review kurikulum yang ada. Ini yang perlu ditelaah betul,” ucapnya dalam diskusi daring Polemik Trijaya bertajuk 'Babak Baru Al Zaytun', Sabtu 5 Agustus 2023.
Menurutnya, kurikulum yang berkorelasi dengan isu-isu pada ponpes harus ditinjau lagi. Sebab, beberapa kurikulum dipandang ajaran aneh bahkan sesat.
“Apakah kurikulum yang ada berkorelasi dengan apa yang menjadi isu-isu di pesantren tersebut yang menimbulkan kontroversi dan bahkan mendapat penilaian bahwa ada beberapa ajaran-ajaran aneh dan cenderung sesat di sana," ucapnya.
Selain kurikulum, selanjutnya langkah yang harus dilakukan untuk meyelamatkan ponpes tersebut adalah memetakan kualitas pengajar. Menurutnya kehadiran para pengajar harus memberi kualifikasi, paling tidak harus memiliki jiwa moderasi beragama.
“Jadi, ini ada kualifikasi, karena ini menjadi penting karena kita tahu bahwa kehadiran lembaga pesantren ini, juga ada penilaian-penilaian yang agak miring dan negatif, beberapa pesantren yang cenderung berpikiran agak ekstrem, dan sebagainya,” ucapnya.
Selanjutnya, kata dia, memetakan kualitas pengelolaan dari ponpes itu sendiri. Dirinya mengungkap hal ini penting lantaran Al Zaytun punya nilai aset yang luar biasa.