Akibat Istri Terlilit Hutang, Chandra Nekat Melakukan Perampokan di Sebuah Minimarket di Bekasi

Ilustrasi Indomaret
Sumber :
  • screenshot berita viva news

Sungguh kejadian yang sangat di luar nalar. Polisi menyampaikan aksi perampokan minimarket di Bekasi Timur, Jawa Barat karena didalangi kepala tokonya, Chandra alias C. Pelaku C nekat otaki aksi perampokan karena motif ekonomi lantaran sang istri terlilit hutang.

Rakernas BRI Life 2024: Sinergi dan Inovasi Tingkatkan Perlindungan Nasabah

"Motifnya itu karena ekonomi, karena istri C ini dililit hutang. Sehingga menimbulkan niat untuk melakukan pencurian," kata Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sukadi, Minggu 6 Agustus 2023.

Sukadi menjelaskan istri kepala toko itu berinisial A sudah mengetahui akan melakukan aksi nekat itu. Bahkan, A juga mendukung aksi perampokan itu. A bersama dengan N akhirnya berkomunikasi untuk mencari sang eksekutor hingga akhirnya bertemu sosok S dan I.

Izin BPR Kencana Dicabut OJK, LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah

"C berkomunikasi dengan istrinya untuk melaksanakan pencurian ini. Dan, akhirnya si A mendapatkan eksekutor yang menjanjikan apabila perbuatan ini berhasil hasilnya akan dibagi dua," kata Sukadi.

Imbas aksi nekatnya, Chandra kini mesti mendekam di balik jeruji penjara. Begitu juga tiga pelaku lainnya yang sudah jadi tersangka dan ditahan. Sementara, tersangka A yang merupakan istri Chandra masih diburu polisi.

Ungguli ITB, BINUS University Masuk 5 Besar Kampus Terbaik Indonesia Versi THE WUR 2025

ilustrasi penjara

Photo :
  • screenshot berita viva news

Para pelaku dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. Sukadi sebelumnya menyampaikan upaya perampokan minimarket di Bekasi Timur sudah diskenariokan C. Bahkan, saat merampok, C mengajak sang istri berinisial A. Adapun A saat ini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Kemudian tersangka A (DPO) mendukung sepenuhnya akan aksi tersebut," kata dia. Sukadi mengatakan perampokan itu berawal saat A berkomunikasi dengan seorang inisial N. A saat itu tengah mencari eksekutor skenario perampokan.

Kemudian, N mendapatkan S dan I yang akan berperan sebagai eksekutor. Lalu, C mulai aksinya dengan memerintahkan S dan I selaku eksekutor perampokan tersebut. Saat itu, akal bulus C berpura-pura hendak menutup toko.

Skenarionya, saat C berdiri di depan mesin kasir tetiba sang eksekutor masuk ke dalam minimarket dengan mengacungkan senjata tajam golok. Kemudian, C disuruh menunjukkan brankas minimarket itu. C selanjutnya berikan uang Rp 1 Juta untuk eksekutor saat kejadian. 

"Tersangka C dan salah satu tersangka yang mengacungkan golok keluar dari ruang office. Dan tersangka C membawa uang sekira Rp1 juta," kata Sukadi.