Teman Sekontrakan Ungkap Kebiasaan Pembunuh Mahasiswa UI: Sering Pulang Malam dan Main Crypto

Pembunuh Mahasiswa UI
Sumber :
  • screenshot berita viva news

VIVA Jabar - Belakangan ini dunia pendidikan dihebohkan dengan kasus pembunuhan seoarang mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Diketahui korban dan pelaku sama-sama ber-almometer kampus kuning tersebut. para teman-teman Ui pun dibuat kaget seribu bahasa akan kejadian tak terduga itu.

Dedi Mulyadi Terima Silaturahmi Pasangan Walikota Banjar Terpilih, Bahas soal Kemajuan Daerah Perbatasan

para teman-teman pelaku pun ikut berkomentar tentang kasus yang melibatkan temannya itu.  Altafasalya Ardnika Basya alias Altaf (23), mahasiswa Universitas Indonesia yang membunuh juniornya di kampus sehari-hari sering begadang di kontrakannya di Wisma Ladika di Jalan Masjid Alfarouq, Kukusan, Beji, Depok.

Dia selalu memantau aset crypto yang digeluti sejak lama. Selain crypto, Altaf juga sering nonton serial berjudul Narcos. Biasanya dia pergi ke kampus sekitar pukul 10.00 WIB dan kembali malam di atas jam 22.00 WIB.

Rakernas BRI Life 2024: Sinergi dan Inovasi Tingkatkan Perlindungan Nasabah

Adha Amin Akbar, teman satu kontrakan Altaf mengatakan, pelaku juga pernah tidak tidur sama sekali dan paginya kuliah. Kalaupun tidak ada kegiatan, biasanya Altaf diam seharian di kontrakan.

“Yang saya tahu range waktu keluarnya dari jam 10.00 pagi sampai malam jam 12.00 malam. Kalau ngga ada kegiatan dia di sini (kontrakan) sehari-hari. Biasanya dia ngurusin crypto-nya, dia bilang kan nonton film Narcos. Nah dia itu kebiasaannya kalau ngga ngelihat crypto ya nonton film,” kata Akbar, Senin, 7 Agustus 2023.

Izin BPR Kencana Dicabut OJK, LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah

Sejak tinggal di kontrakan tersebut, Altaf memang sering membahas soal crypto. Hanya saja Akbar tidak terlalu menggubris pembahasan tersebut. Sekilas, Altaf cerita padanya ingin punya penghasilan sendiri dan tidak mau minta orang tua. Dia juga sempat mengetahui sekilas kalau Altaf mengalami kerugian hingga Rp 80juta.

“Sejak awal tinggal sama kita dia sudah sering membicarakan itu, sering main itu. Dia ngga pernah cerita background main crypto apa. Yang saya tahu dia memang ingin cari uang aja. Kalau yang di polisi kan Rp 80 juta. Kalau sama kita ngga pernah diceritain,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
img_title