Tiba di Indonesia, Perasaan Ernando Ari Campur Aduk: Bangga Terus Kesal

Kiper Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar – Rombongan Timnas Indonesia U-23 akhirnya tiba di Tanah Air. Pasukan Shin Tae-yong tersebut tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 11 Mei 2024. Kiper Indonesia, Ernando Ari meluapkan perasaannya yang campur aduk.

Menanti Duel Menara Kembar Timnas Indonesia Jumpa Australia Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dalam perjalanannya beberapa pekan terakhir, Indonesia berlaga di Piala Asia U-23 dengan melampaui target, yakni lolos dari fase grup. Indonesia berhasil menembus semifinal di ajang tersebut.

Namun sayang, Pratama Arhan dan kawan-kawan gagal mendapat tiket langsung ke Olimpiade 2024 Paris karena hanya menempati posisi keempat Piala Asia U-23.

Kejutan Berikut Nama Nama yang Berpotensi Dipanggil Kluivert Untuk Timnas Indonesia

Selanjutnya Indonesia menempuh laga playoff Olimpiade melawan Guinea. Sayang, Skuad Garuda Muda gagal merebut tiket ke Olimpiade karena kalah dar negara asal Afrika itu.

Kiper Timnas Indonesia, Ernando Ari mengungkapkan perasaannya tentang laga yang dijalani mulai dari Piala Asia U-23 hingga playoff.

Alasan Patrick Kluivert Terapkan Formasi Menyerang di Timnas Indonesia, Ternyata Skuad Garuda Punya.....

"Ya, pertama bangga, terus kesal, capek, iya karena itu satu langkah lagi ya mas kita mau ambil sejarah buat Timnas Indonesia. Ya, mungkin menyesal karena sudah lama sekali di sana dan kita pulang tak dapat apa-apa," kata Ernando saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Kemudian, Ernando juga mengungkapkan bahwa pertandingan yang menyesakkan ialah ketika mereka melawan Guinea. Ernando Cs merasa dirugikan oleh wasit.

"Pertandingan kemarin Guinea itu parah sekali dari wasit, sampai semua permainan jadi kacau karena itu. Ya, mungkin itu intrik di game jadi kita menyesalkan karena kita tak bisa masuk olimpiade," kata pesepakbola berusia 22 tahun ini.

Selain itu, kiper Persebaya Surabaya itu juga mengungkapkan tidak ada jarak antara pemain. Meski mereka hanya bersama sekitar 10 hari TC, namun nuansa kebersamaan dan kekompakan begitu terasa.

"Kami enggak ada gap antara pemain baru, naturalisasi, atau apapun itu. Kami kayak menyatu walaupun kita berkumpul (TC) 10 hari, pemain dari jauh, lokal kita bisa menyatu jadi satu, satu tujuan dan akhirnya bisa tercapai di empat besar," Ernando Ari menambahkan.