Lindungi Pemain dari Perundungan dan Rasisme, PSSI akan Kerjasama dengan 5 Institusi
- Nusantara RMOL
VIVA Jabar – PSSI tampaknya serius menanggapi isu rasisme dan tindakan perundungan yang terjadi usai laga playoff Olimpiade antara Timnas Indonesia vs Guinea. Federasi Sepakbola Indonesia itu akan bekerjasama dengan 5 Institusi sekaligus guna melindungi pemain dari perundungan.
Saat Indonesia kalah 1-0 dari Guinea di laga playoff Olimpiade, tindakan rasisme dan perundungan terjadi dilakukan oleh fans Timnas Indonesia. Hal ini cukup memalukan karena bisa mencoreng wajah sepakbola Indonesia.
Perundingan tak hanya menimpa Guinea, tapi juga terjadi terhadap pemain Indonesia, Marselino Ferdinan. Ia dianggap sebagai pemain yang individualis di Piala Asia U-23 2024.
Menyikapi tindak tidak terpuji itu, PSSI akan mengambil langkah kerja sama dengan pihak kepolisian dan beberapa akun media sosial.
"Kebetulan sudah 2 bulan lalu kami siapkan konsepnya dengan LIB (PT Liga Indonesia Baru). FIFA punya gerakan untuk melindungi para pemain. Nah dalam waktu dekat kami akan kerja sama dengan Meta, Youtube, Tiktok, Kominfo, dan Kepolisian," kata anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga, Sabtu (12/5/2024).
Arya menjelaskan kalau pihaknya akan bekerjasama dengan 5 Institusi dan kemudian membuat regulasi. Hal ini dilakukan tentunya untuk melindungi para pemain.
"Kami akan kerja sama dengan 5 institusi bikin regulasi bareng-bareng. Jadi kalau ada akun rasisme langsung takedown bersama sama. Untuk melindungi pemain, pemain tidak boleh diserang. Kami buat konsep dan akan diterapkan setelah bekerja sama," ujarnya menambahkan.