Mengejutkan! Dua Bayi Perempuan ini Lahir karena Sperma Robot

Ilustrasi Sperma
Sumber :
  • pixabay.com

Viva JabarKemajuan teknologi menjadikan semua persoalan yang dihadapi manusia menjadi lebih mudah diselesaikan. Mulai dari angkat beban berat sampai kelahiran seorang bayi. 

Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan kelahiran dua bayi perempuan setelah sebelumnya dalam proses pembuahan. 

Kelahiran dua bayi perempuan ini dirasa sebagai angin segar dalam mempermudah manusia untuk mempunyai buah hati. Bantuan robot memang mempermudah manusia. 

Melansir Viva news, Menurut Technologi Review MIT, Robot dalam hal ini bukan sembarang robot. Pasalnya, robot ini harus dirakit,  dikembangkan dan diuji terlebih dahulu seperti yang telah dilakukan oleh para insyinyur di Barcelona, Spanyol di New Hope Fertility Center di New York City. Karena para insyinyur ini tidak memiliki pengalaman dalam kedokteran kesuburan, maka pengontrol playStation 5 digunakan untuk menembus sel telur manusia dengan jarum mekanis. Proses ini berhasil melepaskan sel sperma. 

Ilustrasi Sperma

Photo :
  • pixabay.com

Seperti yang telah dihimpun oleh Viva news yang mengutip laporan New York Post, Jumat, 28 April 2023. Robot tersebut berhasil membuahi banyak telur yang kemudian berkembang menjadi embrio sehat. Karenanya, lahir dua bayi perempuan yang diklaim sebagai pembuahan robot. Mereka dijuluki sperma robot

"Ini liar, bukan?" kata salah satu ayah bayi, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

“Sampai sekarang selalu dilakukan secara manual,” tambahnya.

Santiago Munné sebagai kepala ahli genetika dari perusahaan Spanyol Overture Life berharap suatu saat pasien tidak lagi mengunjungi klinik kesuburan yang dapat menelan biaya sebesar US$20.000 

“(IVF) seharusnya lebih murah. Dan jika ada dokter yang bisa melakukannya, maka itu akan terjadi,” kata Munné.

Alan Murray, salah satu pendiri Conceivable Life, memperkirakan biaya bayi IVF rata-rata US$83.000. hal ini setelah mempertimbangkan dengan segala proses tanpa robotik yang selama ini mengalami banyak  kegagalan. 

Hal ini menjadi harapan bagi pasien. Sebab, bisa mempermudah persoalan mereka dengan biaya murah. Namun, beberapa ahli kesuburan skeptis akan hal ini. Pasalnya, proses robotika tersebut tidak mampu menyelesaikan penuaan telur.