Narman, Ciptakan Baduy Craft di Tengah Kuatnya Tali Adat
- Berbagai Sumber
Tak ayal, apa yang dilakukannya itu mendapat penolakan dari Ketua Adat. Sebab penggunaan teknologi modern merupakan larangan mutlak yang berlaku di Baduy. Narman pun dianggap melanggar aturan yang pakem tersebut.
“Di awal-awal memulai, saya mendapat teguran dari tokoh adat bahwa apa yang saya lakukan itu baik. Tetapi saya harus ingat yang saya pakai (handphone) itu nggak boleh (melanggar adat),” ujar Narman.
Akan tetapi, Narman tak patah semangat. Niat tulus untuk membantu perekonomian masyarakat itu terus ia lakukan sembari meyakinkan tetua adat bahwa Ia hanya menggunakan telepon selular tersebut dalam hal kebaikan.
“Saya menyampaikan ini ada sisi positifnya. Saya coba memanfaatkannya, saya bukan untuk gaya-gayaan. Saya akan tetap menjadi masyarakat adat Baduy yang taat aturan,” tambahnya.
Setelah membuktikan nilai positif dari internet, Narman pun mendapat sambutan baik. Ia mampu membuka sisi gelap lingkungannya hingga menerima sebuah inovasi yang mencerahkan.
Kini, masyarakat Baduy dikenal lebih luas melalui karya dan tradisi serta bangunan adatnya yang kokoh. Senyum cerah masyarakat pun menyala tatkala apa yang mereka hasilkan berbuah manis dan mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Saat ini, berbagai produk Baduy Craft bisa dijumpai di berbagai marketplace seperti Tokopedia dan Bukalapak. Produk yang ditawarkan pun beragam, mulai kain tenun, syal tenun, tas koja, tas jarog, tas kepek, gelang handam, gelang teureup, hingga cangkir bambu. Semuanya adalah karya yang menyimpan kekuatan prinsip, nilai adat yang estetik, dan tradisi yang lestari.