Tolak Direlokasi dari Mall KCP, Pedang Kaki Lima Datangi Pemkab Karawang

PKL Mall KCP datangi Pemkab Karawang
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di Mall Karawang Central Plaza (KCP) mendatangi Pemerintah Kabupaten Kawarang. Mereka menyampaikan keluhan terkait kebijakan manajemen Mall KCP yang hendak merelokasi PKL tersebut.

Setidaknya ada 24 lapak yang berada di lantai 2 Mall KCP direncanakan akan direlokasi. Kuasa hukum para PKL tersebut, Abraham Letelay mengatakan pihaknya mendatangi Pemkab Karawang dengan maksud audiensi. Sayang, mereka tidak ada yang menemui.

"kami bersama para pedagang datang ke pemda hanya ingin beraudensi kepada pejabat Pemerintah daerah (Pemda) Karawang, namun kami tidak bertemu satu pun pejabat ruangannya pada kosong dengan alasan ada acara keluar menurut sucurity pemda karawang tersebut," kata Abraham.

Abraham juga berharap bahwa Pemkab bisa menjembatani para PKL dengan pihak manajemen Mall KCP.

"Kami berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang untuk dapat menjembatani kami para pedagang Mall KCP dengan pihak managemen selaku pengelola Mall KCP," jelas Abraham.

Menurut Abraham, kebijakan pihak managemen dinilai sangat merugikan para pedagang yg sudah lama berjualan di tempat tersebut.

"Kami paham Pihak Managemen Mall KCP setelah pandemi, akan tetapi jangan seperti ini, merugikan para pedagang di saat mereka sudah nyaman dan rame pengunjung tiba-tiba mau di relokasi ke tempat yang sepi pengunjung," tutur nya.

Sementara di sisi lain, manajer Mall KCP yakni Rizky Setiawan mengatakan sudah bertemu dengan para PKL tersebut untuk membicarakan relokasi itu. Namun, menurut Rizky, tidak ada kesepakatan yang dihasilkan.

“Kami selaku pengelola secara kontrak tidak pernah panjang pasti pertiga bulan bahkan ada persatu bulan karena yang namanya pengusaha pasti tidak mau terikat panjang, pasti ada perubahan – perubahan konsep usaha mengikuti trendnya dan kami sengaja sebelum buat pengumuman pun bahwa 31 oktober berakhir kami ketemu dulu, ngobrol dulu dengan para pedagang persuasif menyampaikan, arahannya dan konsep nya, relokasi nya, opsi nya, cuma tidak ada titik kesepakatan," paparnya.