Tak Hanya HMI, Kesatuan Mahasiswa Hindu Indonesia akan Jemput Anas Urbaningrum
- viva.co.id
Jabar – Anas Urbaningrum (AU) merupakan salah satu tokoh pemuda Indonesia dan aktivis monumental yang sekian lama dikurung dalam penjara. Dijadwalkan, AU akan menghirup udara segar atau bebas dari penjara Sukamiskin pada 11 April 2023 mendatang.
Bebasnya Anas Urbaningrum menjadi pusat perhatian sejumlah kalangan terutama aktivis mahasiswa dari berbagai kalangan. AU sendiri sempat memimpin Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode 1997-1999. Ia juga sempat bertahta di Partai Demokrat pada era Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden Republik Indonesia.
Begitu dikagumi berbagai kalangan aktivis, Anas Urbaningrum tidak akan pulang sendiri dari rumah tahanan. Ia akan dijemput dengan antusias oleh para loyalisnya, terutama oleh HMI yang sudah membesarkan namanya.
Namun, ternyata tidak hanya HMI yang akan menjemput AU. Mahasiswa aktivis dari kalangan agama Hindu pun juga akan turut menjemput sang maestro perubahan tersebut.
Sekjend Kesatuan Mahasiswa Hindu Indonesia (KMHI), Wayan Darmawan mengungkapkan bahwa dirinya sudah menjalin komunikasi dengan mahasiswa lintas organisasi yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus untuk menjemput Anas Urbaningrum dari rumah tahanan Sukamiskin.
"Mereka seantusias saya untuk menjemput senior gerakan, Mas Anas”, tutur Sekretaris Jenderal Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Wayan Darmawan, dikutip dari tvOnenews.com pada Minggu, 9 April 2023.
Dalam pandangan Wayan, Anas Urbaningrum adalah sosok cendikiawan yang yang meletakkan dasar sistem Pemilu yang demokratis sehingga berjalan sesuai cita-cita demokrasi.
"Jika kita hari ini mendorong keterwakilan anak muda dalam pemerintahan, Anas Urbaningrum, sudah jadi satu-satunya aktivis muda progressif yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu Demokratis Pertama kali di Indonesia sebagai salah satu tuntutan Reformasi,"katanya.
Tidak banyak sosok seperti Anas Urbaningrum, Ketua Umum PB HMI yang bisa menjadi senior bagi seluruh aktivis lintas organisasi dibawah Cipayung Plus. Hal tersebut karena pemikiran-pemikiran kritis dan konstruktif Anas Urbaningrum populer dikalangan aktivis gerakan sampai saat ini.
"Ada kontradiksi soal popularitas intelektual, karakter kepemimpinan, kiprah Mas Anas di kelompok aktivis gerakan dengan nasib Mas Anas dalam 8 tahun ini. Banyak orang meyakini, Mas Anas adalah korban ketidak adilan hukum tahun 2014 lalu," tambah Darmawan.
"Atas dasar kepekaan tersebut Sekretaris Jenderal Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia bersama rekan-rekan aktivis lain akan menjemput senior gerakan sebagai aksi solidaritas.
Melihat gelombang dukungan menjelang hari kebebasan Anas Urbaningrum, dinilai Darmawan sebagai bentuk kerinduan dan dukungan moril dari kalangan mahasiswa yang selama hampir satu dekade tidak bisa berdialog dan diskusi secara langsung.
"Saya yakin kembalinya Mas Anas akan jadi langkah selanjutnya untuk kita semua melihat berbagai persoalan keadilan, dan cara keadilan kembali ke tempat (pemiliknya)." tutup Darmawan.