Polda Jatim Back-Up Penyelidikan Kasus Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang

Ilustrasi Penembakan
Sumber :
  • viva.co.id

VIVA Jabar – Peristiwa kurang terpuji terjadi di tengah-tengah dinamika politik dalam negeri menjelang Pemilu 2024. Seorang relawan Prabowo-Gibran bernama Muarah menjadi korban penembakan orang tidak dikenal (OTK) di Kabupaten, Madura, Jawa Timur.

Atas kasus penembakan tersebut, Polda Jawa Timur melalui Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto menegaskan pihaknya pasti memback-up penyelidikan kasus tersebut yang kini ditangani Polres Sampang.

"Pasti Polda Jatim memback up," katanya kepada VIVA.

Ilustrasi Penembakan

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Diinformasikan sebelumnya, salah satu relawan Prabowo-Gibran, yakni Muarah tiba-tiba ditembak oleh orang tidak dikenal (OTK) di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Tim Penasehat Prabowo-Gibran, Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoedin membenarkan kabar bahwa korban adalah relawan Prabowo-Gibran.

"Beliau (Muarah) merupakan relawan tim dari Bapak Prabowo dan Mas Gibran," katanya kepada wartawan.

Sjafrie juga mengungkapkan kondisi korban kini mulai stabil. Namun demikian, Muarah tetap memerlukan perawatan. Sjafrie berharap agar kondisi Muarah segera pulih.

"Mohon doanya agar Bapak Muarah lekas pulih," ujarnya.

Dilansir dari viva.co.id pada Senin, 25 Desember 2022 disebutkan bahwa peristiwa penembakan itu terjadi pada Kamis pekan lalu sekira jam 09.30 WIB. Kala itu, Muarah sedang duduk santai sambil ngopi dan ngobrol bersama beberapa warga setempat di depan toko di Banyuates.

Kemudian, datang satu unit sepeda motor Yahama N-Max yang ditumpangi dua orang bertubuh kekar. Keduanya menutup wajah dan mengenakan helm. Tiba-tiba salah satu dari keduanya mendekat ke Muarah dan melepaskan tembakan ke tubuh relawan Prabowo-Gibran itu.

Setelah itu, pelaku langsung melarikan diri. Muarah yang terkena dua luka tembak di bagian perut seketika tumbang. Warga yang berada di lokasi kejadian langsung membawa Muarah ke RSUD Bangkalan. Namun, karena lukanya parah ia terpaksa harus dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya.