Disdik Jabar Coret 200 Peserta PPDB, Disdukcapil Subang Imbau Warga tak Manipulasi KK

Kasdidukcapil Subang Serahkan Dokumen kependudukan pada Warga.
Sumber :

Jabar – Imbas dari Dinas Pendidikan Jawa Barat menemukan pemalsuan Kartu keluarga (KK) sebagai salah satu syarat PPDB, Disdukcapil Subang mengimbau masyarakat jangan memanipulasi keabsahan KK.

"Saya minta jangan memanipulasi keabsahan kartu keluarga," ujar Kadisdukcapil Subang, Dr Asep Sumarna pada Viva Jabar, Rabu (3/7).

Menurut dia, untuk kartu keluarga yang dikeluarkan sebetulnya tidak bisa dimanipulasi. Karena sejatinya terdapat barcode untuk keaslian dokumen tersebut.

Namun hal tersebut bisa lolos, secara kasat mata, jika masyarakat memanipulasi keterangan alamat, nama dan lainnya ketika petugas pemeriksa PPDB teledor.

"Secara kasat mata bisa terjadi, ketika petugas pemeriksa dokumen tidak jeli," tambah mantan Kepala DPMPTSP Subang tersebut.

Selanjutnya, Sumarna menjelaskan, sampai saat ini belum ada laporan manipulasi dokumen KK ke pihaknya. Oleh karenanya ia mengimbau, dalam mengurus administrasi kependudukan diharapkan masyarakat agar mengurusnya sendiri. Dan jangan meminta bantuan orang lain.

"Urus sendiri mudah kok, lengkapi persyaratannya. Dan daftarkan sendiri ke Disdukcapilnya," tegasnya.

Sementara itu, dikutip dari laman Tvonenews.com, Disdik Jabar sebanyak 200 lebih peserta PPDB Jabar dicoret karena memanipulasi data KK.

PLH Kepala Dinas Pendidikan Jabar Ade Afriandi menyebut ada 200 Peserta PPDB yang bahwa ada kecurangan dalam proses penerimaan peserta seperti memanipulasi dokumen kartu keluarga.

"Di tahap pertama, kami menganulir lebih dari 200 calon peserta, didik karena terbukti menggunakan KK di alamat bukan domisili siswa," ungkap Ace

Jabar – Imbas dari Dinas Pendidikan Jawa Barat menemukan pemalsuan Kartu keluarga (KK) sebagai salah satu syarat PPDB, Disdukcapil Subang mengimbau masyarakat jangan memanipulasi keabsahan KK.

"Saya minta jangan memanipulasi keabsahan kartu keluarga," ujar Kadisdukcapil Subang, Dr Asep Sumarna pada Viva Jabar, Rabu (3/7).

Menurut dia, untuk kartu keluarga yang dikeluarkan sebetulnya tidak bisa dimanipulasi. Karena sejatinya terdapat barcode untuk keaslian dokumen tersebut.

Namun hal tersebut bisa lolos, secara kasat mata, jika masyarakat memanipulasi keterangan alamat, nama dan lainnya ketika petugas pemeriksa PPDB teledor.

"Secara kasat mata bisa terjadi, ketika petugas pemeriksa dokumen tidak jeli," tambah mantan Kepala DPMPTSP Subang tersebut.

Selanjutnya, Sumarna menjelaskan, sampai saat ini belum ada laporan manipulasi dokumen KK ke pihaknya. Oleh karenanya ia mengimbau, dalam mengurus administrasi kependudukan diharapkan masyarakat agar mengurusnya sendiri. Dan jangan meminta bantuan orang lain.

"Urus sendiri mudah kok, lengkapi persyaratannya. Dan daftarkan sendiri ke Disdukcapilnya," tegasnya.

Sementara itu, dikutip dari laman Tvonenews.com, Disdik Jabar sebanyak 200 lebih peserta PPDB Jabar dicoret karena memanipulasi data KK.

PLH Kepala Dinas Pendidikan Jabar Ade Afriandi menyebut ada 200 Peserta PPDB yang bahwa ada kecurangan dalam proses penerimaan peserta seperti memanipulasi dokumen kartu keluarga.

"Di tahap pertama, kami menganulir lebih dari 200 calon peserta, didik karena terbukti menggunakan KK di alamat bukan domisili siswa," ungkap Ace