Bisnis Rumah Sakit Tumbuh Subur di Subang
Sehingga membuka peluang bagi para investor berlomba-lomba membangun rumah sakit untuk meng-cover dengan fasilitas yang mumpuni.
"Perhatikan saja, banyak masyarakat Subang yang menjatuhkan pilihan ke rumah sakit luar daerah. Pertimbangannya karena alat kesehatan yang canggih, pelayanan yang ramah, hingga kepastian untuk sembuh," kata Suhendar.
Sementara itu, Anggota DPR-RI dari Fraksi PDI-P, Ribka Tjiptaning menyebut, bisnis kesehatan skala rumah sakit sangat menggiurkan.
"Terlihat nya sepele, tapi jika diamati, ini bisnis yang yang sangat mengiurkan," ujar wanita yang juga berstatus dokter tersebut.
Ia berpesan kepada para tenaga kesehatan, agar jangan mengkapitalisme para pasien di rumah sakit. Salah satu contoh ketika pasien yang sudah dicover BPJS kesehatan harus membeli obat di luar karena masalah ketersediaan farmasi.
Pasien berulang kali dicek kesehatan dengan alasan pendeteksian, hingga harus konsultasi dengan biaya lumayan mahal.
"Contohnya saja, pasien datang ke rumah sakit, yang harusnya gak di uji lab,disuruh uji lab, yang gak harus di USG disuruh USG. Padahal kalo dicermati, para dokter itu mendapat jasa medis, belum lagi jika disuruh konsultasi, itu semua ada uangnya," kata Ribka.