Pertamina Dorong Inovasi Teknologi dan Energi Lewat Kompetisi PFsains
- Istimewa
Teknologi ini dinamakan Palm Oil Waste Battery (POWER), di mana limbah TKKS yang memiliki kandungan karbon tinggi dijadikan pengganti elektroda pada komponen bio-baterai. Ada juga dari Universitas Pancasila yang mengembangkan kajian pemrosesan maggot BSF menjadi minyak maggot yang kemudian diolah sebagai sumber biodiesel.
Sementara dari kategori Implementation, dua inovasi yang menarik perhatian juri adalah inovasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Peserta dari BRIN mengembangkan mesin pirolisis fastpol G.5 untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar dan sudah teruji di laboratorium serta telah diimplementasikan untuk kendaraan.
Sementara dari ITS, muncul inovasi pengembangan teknologi Mixed Matrix Membrane (MMM) dengan filler graphene untuk pemurnian pada industri biogas Palm Oil Mill Effluent (POME) sebagai solusi berkelanjutan limbah industri kelapa sawit.
Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengapresiasi antusiasme masyarakat terhadap program PFsains. Harapannya, kompetisi ini mampu mendorong lebih banyak inovator yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan industri demi pembangunan negeri.