Inovasi Alfira Oktaviani Pada Semilir Ecoprint, Hadirkan Pesona Alam Bengkulu dalam Dunia Fashion

Alfira Oktaviani, Penerima SIA 2022
Sumber :
  • Instagram/semilir_ecoprint

VIVAJabar Semilir Ecoprint, sebuah gebrakan di dunia fashion Indonesia, lahir dari tangan kreatif Alfira Oktaviani, seorang apoteker yang memiliki ketertarikan mendalam pada seni dan fashion. Dengan tekad kuat dan modal yang minim, Alfira memulai perjalanannya pada tahun 2016, merintis bisnis fashion berkelanjutan yang mengedepankan teknik ecoprint. Kecintaannya pada alam dan budaya Indonesia mendorong Alfira untuk menggali lebih dalam potensi bahan-bahan alami. 

Salah satu inovasi terbaru dari Semilir adalah penggunaan kulit kayu lantung sebagai media ecoprint. Kulit kayu lantung, yang berasal dari pohon lantung yang banyak ditemukan di Bengkulu, memiliki tekstur dan serat yang unik, sehingga menghasilkan motif ecoprint yang khas dan menawan. Dengan mengadopsi kulit kayu lantung sebagai bahan baku utama, Semilir tidak hanya ikut melestarikan warisan budaya Indonesia, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat. 

Dilansir dari PariwisataIndonesia.Id, disebutkan bahwa Kain Lantung, sebuah kain tradisional khas Bengkulu, menyimpan kisah perjuangan dan sejarah yang panjang. Lahir di masa penjajahan Jepang, kain ini menjadi bukti kreativitas dan ketangguhan masyarakat Bengkulu dalam menghadapi kesulitan.

Terbuat dari kulit pohon seperti karet, ibuh, atau terap, kain lantung dihasilkan melalui proses yang cukup rumit. Kulit pohon yang dipilih harus berkualitas dan diolah dengan hati-hati agar menghasilkan kain yang kuat dan lembut. Kain ini kemudian dibentuk menjadi pakaian sederhana sebagai pengganti kain pabrik yang sulit didapatkan pada masa itu.

Proses pembuatan kain lantung membutuhkan pemilihan pohon lantung yang tepat, yakni berusia sekitar 10 tahun. Pohon ini kemudian ditebang dan dikupas kulitnya. Bagian tengah kulit yang lebih halus dipilih dan dilunakkan dengan cara dipukul-pukul menggunakan alat tradisional bernama perikai. Setelah dilunakkan dan dikeringkan selama kurang lebih 2 minggu, kulit kayu lantung siap dibentuk menjadi pakaian atau produk lainnya. Setiap pohon lantung umumnya dapat menghasilkan 2-3 lembar kain.

 

Aktivitas Memukul Kulit Lantung

Photo :
  • Instagram/semilir_ecoprint