4 Kontroversi Paling Disorot di Ponpes Al-Zaytun, Ada Bebas Dari Dosa Zina Bayar 2 Juta
- Kolase tvOne
VIVA Jabar - Mantan aktivis Negara Islam Indonesia (NII), Ken Steven angkat bicara soal kontroversi ajaran-ajaran yang dianut dan difahamkan di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu Jawa Barat.
Hal itu disampaikannya lewat kanal Youtube Herry Pras. Ken Steven mengomentari keberadaan ponpes tersebut yang kerap menuai kritik dari sejumlah masyarakat muslim.
Ia menuturkan, ada satu faham sesat yang diajarkan dalam Ponpes Al Zaytun yang paling krusial ialah tentang larangan pacaran dan berzina kecuali bagi yang memiliki uang.
Karena, kata Dia, di Ponpes Al Zaytun diajarkan pelaku zina bisa bebas dari dosa bila telah membayar dengan sejumlah uang.
"Gak boleh pacaran, gak boleh berzina, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan. Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, kena dosa, (dengan bayar) dua juta dosanya hilang,” kata Ken Setiawan, dikutip dari kanal YouTube Herri Pras dilansir dari viva.co.id
Tak hanya itu, beberapa temuan ajaran dan faham kontroversial lainnya juga diduga ada di Ponpes tersebut.
Melansir viva.co.id, dalam laman resmi MUI, kontroversi di lembaga pendidikan Islam itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Kontroversi ini erat dengan doktrin ajaran, afiliasi kelembagaan, dan konsep keagamaan.
Bahkan, beberapa pihak menganggap bahwa pesantren satu ini sesat dan berbahaya. Berikut adalah beberapa kontroversi yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun hingga mendapat kecaman publik lantaran dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.
1. Mencampurkan Jemaah Laki-laki dan Perempuan dalam Satu Shaf
Publik sempat dihebohkan dengan sebuah video yang viral di media sosial karena memperlihatkan jemaah sholat Idul Fitri laki-laki dan perempuan digabung.
Selain itu, jemaah juga dibuat berjarak dengan salah satu jemaah perempuan berada di shaf paling depan.
Dalam unggahan tersebut dikatakan bahwa hal tersebut adalah kegiatan perayaan Idul Fitri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al-zaytun Indramayu.
Mengenai video itu, perwakilan Kemenag mengatakan, Ponpes Al-Zaytun mengambil dasar hukum Surat Al Mujadalah ayat 11.
2. Adzan Nyeleneh
Ponpes Al-Zaytun juga sempat menjadi perbincangan karena sebuah video yang memperlihatkan gaya adzan sholat Jumat yang berbeda dari biasanya.
Video berdurasi kurang dari satu menit itu memperlihatkan seorang muadzin yang memakai jas lengkap dan dasi biru.
Dalam setiap lantunan azan yang dikumandangkan, selalu diikuti dengan gerakan tangan yang berbeda dari biasanya.
Tampak juga para santri mengikuti lantunan tersebut dan disertai shaf yang berjarak. Muadzin juga menghadap ke arah santri bukan ke kiblat seperti biasanya.
3. Perkenalkan Salam Yahudi
Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @say.kocak pada Minggu, 7 Mei 2023, tampak pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang mengajak para santri untuk membawakan lagu salam Kristen yang merupakan ucapan salam untuk penganut Yahudi.
"Saya mengajak saudara-saudara untuk mengucapkan salam yang tidak Assalamualaikum saja, sambil kita bernyanyi, saya kira yang hadir walaupun tidak pandai, tapi bisa bernyanyi. Kita ucapkan kepada sahabat kita " havenu shalom aleichem", dalam bentuk bernyanyi. Silahkan berdiri, karena ini satu suro," ujar Panji Gumilang dalam video tersebut
4. Berzina, Bayar Tebusan Rp2 Juta
Ponpes Al-Zaytun baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah memperbolehkan santri berzina karena dosanya bisa ditebus dengan uang. Hal ini diungkap oleh Ken Setiawan, mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII) dalam podcast YouTube Herri Pras beberapa waktu lalu.
Ken mengungkap secara gamblang pemahaman yang dianut Ponpes Al-Zaytun yang tidak memperbolehkan santrinya untuk berpacaran dan berzina.
Namun, aturan tersebut tak berlaku untuk mereka yang memiliki uang. Karena bisa menebus dosanya dengan menggunakan uang.
“Gak boleh pacaran, gak boleh berzina, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan. Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, kena dosa, (dengan bayar) dua juta dosanya hilang,” kata Ken Setiawan, dikutip dari kanal YouTube Herri Pras.