Apakah Homoseksual Itu Niscaya? Begini Penjelasan DR. Zakir Naik

DR Zakir Naik
Sumber :
  • screenshot berita viva news

VIVA Jabar - Lesbian, gay, biseksual dan transgender atau LGBT merupakan isu yang sensitif di Tanah Air. Bahkan belakangan ini publik dikejutkan dengan kabar seorang selebgram yang mengalami dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) saat memergoki suaminya berkirim pesan mesra dengan seorang teman lelakinya.

Tak hanya itu saja, pertemuan aktivis LGBT se-ASEAN di Jakarta yang dijadwalkan digelar pada 17-21 Juli 2023 d Jakarta sempat menggegerkan publik. Namun, Rabu 12 Juli, penyelenggara Queer Advocacy Week ASEAN, Sogie Caucus mengungkap bahwa agenda pertemuan aktivis LGBT se-ASEAN itu tak jadi digelar di Jakarta dan akan direlokasi ke luar Indonesia.

LGBT sendiri diketahui sangat ditentang dalam islam. Lantas mengapa demikian? Terkait hal itu, pendakwah internasional kenamaan Dr. Zakir Naik mengungkap alasan dibalik hal itu. Mengutip tayangan YouTube Lampu Islam, Dr. Zakir Naik menjelaskan bahwa Allah telah berfirman dalam Al Qur'an di surat Al  Al-Isra ayat 32 'Janganlah kamu mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang keji dan membuka jalan pada kekejian lainnya'.

Selain itu, Dr. Zakir Naik juga mengungkap Allah berfirman dalam surat Al A'raf ayat 81 'Kepada kaum pria, sungguh kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan'. "Itu berarti homoseksual itu dilarang dalam Islam di dalam Al Quran karena Allah telah menjadikan manusia," kata beliau. 

Beliau menambahkan, Allah juga telah berfirman dalam dalam Surat Ar Ruum ayat 21 bahwa dia telah menempatkan rasa cinta di dalam hati pasangan suami istri. Tuhan telah menjadikan manusia seperti ini, sehingga mereka mencintai lawan jenis.

"Secara umum secara alamiah tidak ada manusia yang mencintai sesama jenis. Aku membicarakan tentang rasa cinta antara suami dan istri, bukan cinta platonis yang kau miliki kepada saudara atau saudarimu," jelasnya.

Dr. Zakir Naik juga mengungkap bahwa dahulu ada penelitian yang menyebut bahwa homoseksual itu bersifat genetis.