Kondisi Terkini Arsy Hermansyah Usai Dua Kali Masuk Rumah Sakit
- Berbagai Sumber
VIVA Jabar – Pasca mengalami kecelakaan atau jatuh saat bermain Monkey Bar dari ketinggian sekitar 2 meter, Arsy Hermansyah terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Tak hanya sekali, anak dari pasangan Anang Hermansyah dan Ashanty itu dirujuk ke rumah sakit hingga dua kali.
Salam sebuah keterangan, Ashanty mengabarkan bahwa kondisi anak sulungnya itu sudah baik dan kini sudah bisa sekolah.
Menurut ibu sambung Aurel Hermansyah itu, Arsy sempat dirawat selama seminggu di rumah sakit dan arus beristirahat di rumah juga selama satu minggu. Hingga akhirnya Arsy bisa sekolah pekan ini.
"Hari ini udah sekolah, di sekolah tetap ada yang nemenin dulu karena enggak boleh banyak berdiri, bergerak, harus duduk keadaannya. Sebenarnya masih boleh istirahat di rumah, tapi anaknya maunya sekolah, sekolah, karena anaknya enggak mau ketinggalan pelajaran kan. Dia bilang, ‘Bunda, ini pelajarannya udah,’ akunya waduh kelas 3 SD pelajarannya gitu, teman-temannya juga sudah pada kangen," ungkap Ashanty kepada awak media di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Kemudian Ashanty menjelaskan kronologi jatuhnya Arsy. Menurutnya, anaknya jatuh dari ketinggian 2 meter. Bagian belakang Arsy jatuh ke tanah.
"Kronologinya dia jatuh dari monkey bar, rusuknya kanan kiri, yang kiri aman yang kanan ada 8 ruas geser. Kalau anak sekecil dia bakal balik lagi. Jadi aman cuma butuh proses dan waktu," kata Ashanty.
"Aduh orang tua mana yang dapat telepon anaknya jatuh enggak panik. Anaknya juga kuat banget," sambungnya.
Kata Ashanty, ini merupakan kali pertama anak wanitanya itu dirawat inap di rumah sakit. Bahkan, Arsy harus dua kali dirawat di rumah sakit.
"Pulang paginya malam badan kesakitan, demam 40, sakit kepalanya itu ya udah balik lagi ke rumah sakit anak. Karena ngeri juga lagi banyak penyakit takutnya anak-anak jadi sakit-sakit yang lain. Anak aku bukan anak pendiam, jadi kayak untuk nyuruh diam effort banget," cerita Ashanty.
Kini, Arsy masih harus membatasi beberapa aktivitas. Ia tidak boleh melakukan olahraga dan aktivitas berat.