Tak Hanya Hewan Kurban, Ini Masalah Dewi Perssik dengan Ketua RT Lebak Bulus

Dewi Perssik
Sumber :
  • IG dewiperssikupdate

VIVA Jabar – Pendangdut papan atas tanah air, Dewi Perssik baru-baru ini disorot lantaran geram atas perlakuan ketua RT di kawasan Lebak Bulus. Menurut pengakuan perempuan yang akrab disapa Depe itu, Ketua RT tersebut menolak hewan kurban milik Dewi Perssik.

Kepada awak media, Dewi Perssik mengaku bahwa ketua RT tersebut sudah lama menjabat. Sejak Depe tinggal di daerah tersebut, ketua RT tidak pernah ganti.

Tak hanya itu, mantan istri Aldi Taher itu juga blak-blakan mengungkapkan sederet masalnya dengan ketua RT tersebut.

Menurut pengakuan Depe, ini bukan masalah pertama antara dirinya dengan ketua RT itu. Kepada awak media Dewi menjelaskan bahwa dirinya sering ditegur karena permasalahan parkir. Bahkan, Dewi sampai pikir ulang untuk mengadakan pengajian. Beruntungnya, ada tetangga baik hati yang mau memberi lahan untuk parkir tamu pengajian.

"Dia orang lama. Selama saya tinggal di situ, RT-nya ya itu. Saya sudah hampir 4 tahun di situ. Bukan cuma masalah ini saja sih, perkara parkir juga kami sering dapat teguran. Saya mau bikin pengajian saja nggak berani loh, sampai dibantuin tetangga yang baik, yang mau kasih lahannya buat parkir tamu pengajian," kata Dewi Perssik di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu, 28 Juni 2023.

Selain masalah parkir, Dewi juga sempat ada masalah dengan ketua RT itu terkait pembagian sembako.

"Sama pak RT dulu sudah pernah bermasalah soal sembako tahun yang kemarin," ujar Dewi.

Pun selanjut Dewi tidak habis pikir dengan perlakuan ketua RT itu. Padahal, diakuinya ia hanya ingin berkurban layaknya umat muslim yang memiliki rejeki. Yang mengejutkan, Dewi mengaku sempat dimintai uang sebesar Rp.100 juta jika ingin dibantu mengurus kurbannya. Tapi, pelantun Mimpi Manis itu tidak ingin ada fitnah.

"Maksudnya gini loh, mbok ya jangan sadis-sadis gitu loh pak. Mungkin beliau orang mampu, tapi kan saya mau kasih ke warga. Jangan hanya karena beliau tidak menyembelihkan sapi, terus beliau seperti itu kata-katanya. Saya sampai harus bayar Rp100 juta loh, akhirnya saya telepon polisi," tutur Dewi.

"Setiap tahun saya kasih gitu loh. Jangan sampai ini jadi salah paham atau fitnah, karena di situ bukan hanya Pak RT, tapi ada beberapa warga yang ikut emosi," tambahnya.