Tips Bangun Ekowisata Ala Ritno: Ramah Hutan, Ekosistem Terjaga hingga Dongkrak Ekonomi Warga

Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards, Ritno Kurniawan (Padang)
Sumber :
  • Screenshot video Youtube @SATUIndonesiaAwards

Dengan berbekal pendidikan yang Ia dapatkan di perkuliahan, nurani Ritno tergugah untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru melalui penggalian potensi ekowisata di daerah tersebut. 

Kawasan Ekowisata Nyarai, Padang Pariaman-Sumbar

Photo :
  • Screenshot video Youtube @SATUIndonesiaAwards

"Kita mulai kegiatannya dari bulan April tahun 2013. Rasanya ingin menyelamatkan hutan dan ingin mensejahterakan masyarakat dari resiko bencana yang kita lihat atau kita nampak di luar sumbernya dari kerusakan hutan," ucap Ritno di kanal Youtube @SATUIndonesiaAwards.

Pria lulusan Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM)-Yogyakarta, pada 2012 lalu ini, berencana mengubah Bukit Barisan menjadi Kawasan Minat Khusus Air Terjun Nyarai atau sekarang lebih dikenal dengan Kawasan Ekowisata Nyarai, Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumbar.

Tak semudah membalikkan telapak tangan, Ritno mengaku banyak mendapatkan kecaman dan penolakan dari para warga. Mereka enggan meninggalkan kebiasaan atau aktivitas mereka sebagai pembalak hutan atau ilegal loging. 

Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards, Ritno Kurniawan (Padang)

Photo :
  • Screenshot video Youtube @SATUIndonesiaAwards

Namun, Ritno tak putusa asa. Ia terus memberikan edukasi dan bimbingan agar warga benar-benar menyadari akan pentingnya upaya penyelamatan hutan dari ancaman dan kerusakan alam. Di sisi lain, ia pun harus meyakinkan warga tentang potensi ekonomi yang didapat bila mereka beralih menjadi pemandu wisata.