Jurnalis Bantah Keterangan Ahli Psikolog soal Sosok Jessica Wongso: Kontraproduktif!

Kasus 'Kopi Sianida', Keterangan seorang jurnalis (Fristian Griec)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Kasus pidana 'Kopi Sianida' kembali mencuat di tengah-tengah publik. Kasus yang menewaskan Wayan Mirna Salihin dalam pusaran kopi bersianida muncul pasca penayangan film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix sejak 28 September 2023 lalu.

7 Langkah Sederhana agar Terhindar dari Judi Online

Film dokumenter yang mengulas kasus tersebut memunculkan perspektif baru di kalangan masyarakat tentang fakta-fakta baru yang muncul dan sebelumnya belum pernah terekspos.

Salah satu fakta baru yang muncul adalah soal sifat asli Jessica Wongso yang diungkap oleh salah seorang jurnalis bernama Fristian Griec.

Jual Rokok Ilegal, Warga Tanjung Siang Subang Divonis 2 Tahun Penjara

Sang jurnalis pada saat itu berkesempatan untuk mewawancarai Jessica ketika jeda sidang.

Cristiano Ronaldo Diragukan, Pelatih Timnas Portugal Pasang Badan

Bongkar Sifat Asli Jessica Wongso

Pada saat itu, Jessica Wongso diketahui memberikan secarik kertas yang ditulis tangan dan diberikan kepada seorang jurnalis bernama Fristian Griec melalui pengacaranya.

Saat kembali membalas surat tersebut, sang jurnalis meminta kesempatan untuk mewawancarai Jessica sebagai pelaku.

Isi surat tersebut membuat Fristian Griec terheran-heran karena Jessica memuji pakaiannya.

Fristian pun mengembalikan surat tersebut dengan menyebut bahwa Ia dengan Jessica adalah 2 orang seumuran dan banyak memiliki kesamaan.

Kasus

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

"Saya menulis kembali, kita seumuran, kita sama-sama Libra, kita berbeda tiga hari, dan bershio naga. Dan saya kembalikan kertas itu ke Jessica,” kata Fristian dalam film dokumenter tersebut, dilansir dari VIVA.

Setelah itu, sang jurnalis mengambil kesempatan untuk mewawancarai Jessica Wongso saat jeda persidangan. Dalam momen tersebut, akhirnya sahabat Mirna itu mau bicara terbuka kepadanya.

Menurut Fristian, berdasarkan hasil wawancaranya, sifat pelaku kontradiktif dengan yang dikatakan oleh psikolog.

Pasalnya, Jessica dinilai sebagai sosok yang sangat manja. Sedangkan psikolog mengatakan bahwa pelaku adalah orang yang sangat terstruktur dan bisa menyusun rencana dengan rapi.

Kasus

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Sehingga, menurutnya, sosok yang digambarkan oleh psikolog tidak terdapat dalam kepribadian Jessica. Jessica bukan seperti yang digambarkan ahli psikolog tersebut.

“Tapi kemudian saya perhatikan, saya melihat orang yang dia sangat manja, terkadang makan harus disuapi oleh ibunya. Di saat psikolog menggambarkan dia orang yang terstruktur, bisa menyusun rencana sedemikian rapi, itu sebuah hal yang sangat kontradiktif,” ungkap Fristian.

“Yang digambarkan itu bukan sosok Jessica,” pungkasnya