Usia 30 Tahun Sudah Nyeri Sendi? Ini Kata Praktisi Medis
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Nyeri sendi adalah masalah kesehatan yang umum terjadi di kalangan orangtua, namun tidak jarang juga dialami oleh orang yang berusia lebih muda.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia pada tahun 2017, prevalensi penyakit nyeri sendi di Indonesia berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan adalah sebesar 11,9 persen. Sementara berdasarkan diagnosis atau gejala mencapai 24,7 persen.
Meskipun nyeri sendi pada usia 30 tahun tidak dianggap sebagai kondisi normal, namun beberapa faktor seperti gaya hidup dan olahraga high-impact (seperti lari, sepeda, basket, dan lain-lain) dapat menyebabkan nyeri sendi pada usia tersebut.
Di usia muda, nyeri sendi mungkin hilang timbul tetapi efek panjangnya perlu diwaspadai.
"Demand-nya saya lihat meningkat ya (produk nyeri sendi), sejak pandemi banyak yang mulai rajin olahraga, bergerak bareng komunitas lari atau sepeda," ujar Fernando, S.T., M.Sc. praktisi herbal yang ikut menyoroti meningkatnya prevalensi penyakit nyeri sendi di Indonesia.
Jika mengalami nyeri sendi pada usia muda, penting untuk mencari penanganan yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan: