Kelompok Wagner Group di Belarus Berada dalam Bayang-bayang Negara NATO
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Pasca kematian Yevgeny Prigozhin, tentara bayaran Rusia, PMC Wagner Group, berada dalam ancaman negara-negara Barat. Terutama Polandia, yang mendesak unit paramiliter itu keluar dari Belarus.
Seperti diketahui, Bos Wagner Group, Progozhin dikabarkan tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat Embarer di daerah Tver, Moskow, Rabu 23 Agustus 2023.
Tak sendirian, nama Prigozhin masuk dalam daftar manifesto penumpang pesawat dengan nomor RA-02795, bersama petinggi Wagner Group lainnya, Letnan Kolonel (Purn.) Dmitry Utkin.
Setelah kematian Prigozhin, para tentara bayaran yang saat ini berada di Belarus didesak keluar oleh negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang berada di kawasan Baltik.
Negara-negara itu adalah Estonia, Latvia, Lithuania, termasuk Polandia, yang sejak awal menyatakan kekhawatirannya soal kehadiran tentara Wagner Group di Belarus.
Meski mendapat tugas baru melatih pasukan Angkatan Bersenjata Belarus, Polandia tetap yakin jika sewaktu-waktu pasukan Wagner Group bisa saja diterjunkan untuk mencaplok Koridor Suwalki.
Koridor Suwalki sendiri adalah daerah seluas 40 mil atau setara dengan 64,4 kilometer, yang berada diantara dua negara NATO, Lithuania dan Polandia, Belarusia dan wilayah eksklave Kaliningrad milik Rusia.
Wilayah itu dinilai menjadi titik lemah NATO, sementara bagi Rusia merebut daerah itu bisa membangun akses darat langsung menuju Kaliningrad.
Menteri Dalam Negeri Polandia, Mariusz Kaminski, memperingatkan negara-negara NATO di kawasan Baltik untuk menutup perbatasan dengan Belarus.
"Jika terjadi insiden kritis, baik di perbatasan Polandia atau Lituania, kami akan segera membalas," ucap Kaminski dilansir VIVA Militer dari Russia Today.
"Seluruh perlintasan perbatasan yang dibuka selama ini akan ditutup. Wagner Group adalah kekuatan yang sangat berbahaya dan terdemoralisasi," katanya.
Kaminski meyakini rezim Belarus di bawah komando Alexander Lukashenko telah memfasilitasi tentara bayaran Rusia, dan memobilisasi masuk Polandia secara ilegal.
Sepanjang 2023, jumlah imigran yang masuk ke Polandia mencapai 19.000 orang. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan pada 2022 yakni sebanyak 16.000 orang.
"Situasi ini semakin meningkat. Selama beberapa bulan, kami telah menangani upaya para migran untuk melintasi [perbatasan] secara ilegal,” ujar Kaminski.