Seringkali Mendengar Mencukur Bulu Bisa Bikin Tumbuh Makin Lebat? Cek Faktanya
- screenshoot by Viva
VIVA Jabar - Banyak individu yang merasa tidak nyaman dengan pertumbuhan bulu di berbagai area tubuh, seperti wajah, kaki, ketiak, dan sekitar area genital. Salah satu cara yang mudah untuk menghilangkan bulu-bulu tersebut adalah dengan mencukurnya.
Terkait dengan kegiatan mencukur rambut, telah beredar lama di kalangan masyarakat bahwa mencukur rambut dapat membuat pertumbuhannya menjadi lebih tebal. Hingga saat ini, mitos tersebut masih dipercayai oleh sebagian orang.
Lantas benarkah hal tersebut?
Faktanya, mencukur bulu tidak membuat rambut tumbuh lebih lebat atau tebal. Ini adalah mitos umum yang telah beredar selama bertahun-tahun. Sebab, proses mencukur hanya mempengaruhi bagian luar rambut, tidak mempengaruhi akar atau folikel rambut di bawah kulit.
Ketika mencukur, kamu hanya memotong bagian yang terlihat dari rambut di atas kulit. Itu sebabnya rambut yang baru tumbuh terasa lebih tajam dan kasar. Dalam fase ini, kadang kamu akan merasa iritasi, gatal, atau benjolan merah yang menyakitkan.
Jika kamu ingin mencapai efek penampilan rambut yang lebih lebat atau tebal, mencukur tidak akan menjadi metode yang efektif. Sebaliknya, faktor genetik dan hormonal lah yang mempengaruhi pertumbuhan rambut.
Terlalu sering cukur kulit menghitam?
Selain mitos kalau sering mencukur bikin bulu tambah lebat, ada juga yang percaya sering mencukur bisa membuat ketiak atau bagian tubuh tertentu jadi lebih gelap.
Lagi-lagi, hal ini hanya mitos belaka. Yang membuat ketiak menghitam bukanlah cukuran, melainkan penumpukan sel kulit mati atau bahan kimia tertentu dari deodorant.
Sehabis mencukur, kamu mungkin melihat warna kulit jadi gelap. Ini sebenarnya disebabkan oleh folikel yang masih ada di bawah permukaan kulitmu.
Karena tidak ikut dicukur atau dicabut, folikel yang “tersembunyi” ini membuat kulit seolah lebih gelap. Pasalnya, warna kulit kamu sendiri tak bisa menutupi folikel dengan sempurna.
Dampak terlalu sering mencukur bulu
Setelah mengetahui bahwa sering bercukur tak akan membuat bulu tumbuh lebih lebat atau kulit jadi gelap, bukan berarti kamu bisa sembarangan mencukur.
Terlalu sering mencukur bulu dapat menyebabkan beberapa dampak negatif pada kulit dan rambut. Berikut adalah beberapa bahayanya bagi kulit:
Iritasi
Kulit Mencukur terlalu sering, terutama dengan tekanan atau gerakan kasar, dapat menyebabkan iritasi kulit. Ini dapat muncul dalam bentuk kemerahan, gatal, atau bahkan luka kecil.
Penebalan Akar Rambut yang Terpotong
Meskipun mencukur tidak mempengaruhi pertumbuhan rambut dari akar, terkadang akar rambut yang terpotong dapat terlihat lebih tebal dan kasar saat mereka tumbuh kembali.
Resiko Infeksi
Jika alat cukur tidak bersih atau kulit tidak disiapkan dengan baik sebelum mencukur, ada risiko infeksi bakteri atau jamur. Rasa gatal Jika rambut tumbuh kembali, mereka bisa menimbulkan sensasi gatal atau ketidaknyamanan.
Perubahan warna kulit
Mencukur berlebihan dapat menyebabkan perubahan pigmentasi pada kulit, terutama pada orang dengan kulit gelap. Hal ini dapat mengakibatkan bintik-bintik gelap atau hiperpigmentasi.
Risiko ingrown hair
Mencukur terlalu sering dapat meningkatkan risiko rambut tumbuh ke dalam kulit atau ingrown hair, yang bisa menyebabkan benjolan, kemerahan, dan rasa sakit.
Jika tidak ada langkah-langkah perawatan kulit yang tepat setelah mencukur, kulit dapat menjadi kering dan kusam.