Minta Stop, India Ancam Balik Hacker Indonesia
- Pixabay
VIVA Jabar – Baru-baru ini, kelompok peretas atau hacker yang mengatasnamakan diri sebagai Hacktivist Indonesia mengaku akan melakukan serangan terhadap 12.000 website India buntut dari pernyataan kontroversial Pendeta Hindu India, Yati Narsinghanad Giri, yang sudah menghina Islam.
Pada 15 April misalnya, mereka mengabarkan sudah membobol sistem keamanan Icici Bank – perusahaan jasa keuangan terbesar kedua di India. Tapi, tidak diketahui berapa banyak pengguna yang terpengaruh dari serangan siber itu.
Serangan juga mempengaruhi website Government Primary School Ramthali, CMR University, Voter Portal, Passbook hingga Dealer of Ford.
Hal-hal yang dilakukan hacker Indonesia ini ternyata membuat kelompok hacker India memohon ampun agar serangan sistem IT ke negaranya dihentikan.
"Note for Indonesian hacker, stop targeting Indian Sites," tulis mereka di saluran Telegram Anonymous India, seperti dikutip, Selasa, 18 April 2023.
Tidak hanya itu, kelompok hacker tersebut juga mengancam akan membocorkan data pribadi sebuah universitas di Medan, Sumatera Utara. "Soon we post some critical data of Medan Universities," kata mereka, seraya ingin membalas.
Pasukan hacker India itu mengklaim bahwa mereka berhasil mendapatkan data pribadi berupa KTP, transkrip nilai S1, Kartu Keluarga, transkrip nilai S2 hingga ijazah S2.