Kisah Isra Miraj, Perjalanan Nabi Muhammad dan Perintah Salat 5 Waktu
Awalnya, jumlahnya 50 kali sehari. Namun, setiap kali Rasulullah turun, Nabi Musa mengingatkan beliau bahwa jumlah tersebut terlalu besar. Nabi diminta meminta keringanan, hingga tersisa 5 rakaat sehari semalam, dan beliau malu untuk memohon lebih sedikit lagi.
Banyak sekali pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari perjalanan Nabi Muhammad ini. Isra dan Miraj adalah perkara yang sangat jelas dan eksplisit disebutkan dalam Alquran, sebuah kejadian yang pasti terjadi, pasti benar, dan tak ada keraguan sama sekali meskipun akal manusia tidak dapat menjangkaunya.
Sebelum perjalanan Isra Miraj dimulai, Rasulullah SAW terlebih dahulu dibedah hatinya oleh malaikat Jibril dan Mikail untuk selanjutnya dicuci dengan air zam-zam tiga kali dan diisinya hati mulia itu dengan hikmah dan iman.
Pembedahan ini dilakukan sebelum memasuki inti cerita perjalanan Nabi Muhamamad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, untuk selanjutnya diteruskan hingga Shidratul Muntaha.
Dari pembedahan hati Nabi Muhammmad SAW ini, kita mendapatkan pelajaran bahwa hati adalah hal terpenting dalam diri manusia. Hati merupakan pusat metabolism keimanan dan ketaqwaan. Sedangkan sekarang banyak orang hanya mengandalkan otaknya dengan logika dan rasio, dan melupakan peran hati yang sangat penting ini. Padahal berbagai pertimbangan keadilan dan kebenaran sumbernya adalah hati, bukan otak.
Jika hati membawa kita kepada kebaikan universal, sedangkan otak hanya akan mengantarkan kita kepada kebaikan parsial, kebaikan yang telah tercampur dengan berbagai kepentingan.