Ilmuwan Stephen Hawking Dapat Memprediksi Waktu Hari Kiamat

Stephen Hawking
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Teori fisikawan Stephen Hawking mengenai lubang hitam alias black hole memiliki panjang yang cukup menyeramkan karena seluruh alam semesta akan menguap jika sudah waktunya.

Peringkat 10 Besar Di Netflix, 3 Drama Korea Tahun Ini

Pada 1974, lubang hitam disebut menguap karena kehilangan apa yang dinamakan Radiasi Hawking. Istilah yang dikeluarkan profesor dari Universitas Cambridge itu mengacu pada pengukuran energi secara bertahap dalam bentuk partikel-partikel yang muncul di sekitar medan gravitasi lubang hitam yang sangat kuat.

Namun, saat ini muncul teori baru soal Radiasi Hawking tersebut. Teori itu mengatakan bahwa Radiasi Hawking bukan hanya tercipta dari lubang hitam tapi juga dari semua objek yang mempunyai massa yang cukup. Bila teori ini benar, berarti segala sesuatu di alam semesta akan lenyap karena menguap dan dilepaskan dalam bentuk cahaya.

Orang China dan Jepang Unggul Kesehatan Meski Konsumsi Mie Instan

"Itu berarti bahwa objek tanpa horizon peristiwa seperti sisa-sisa bintang mati dan benda-benda besar lainnya di alam semesta, juga memiliki radiasi semacam ini," kata penulis utama studi Heino Falcke, seorang profesor astrofisika di Universitas Radboud, Belanda.

"Dan, setelah waktu yang sangat lama, hal itu akan menyebabkan semua yang ada di alam semesta pada akhirnya menguap, seperti lubang hitam," sambungnya.

Cara Cerdas Naikkan Elektabilitas Prabowo, Begini Kata Peneliti LSI?

Para peneliti menerbitkan studi itu pada 2 Juni 2023 di Jurnal Physical Review. Ia menjelaskan bahwa studi terbaru ini bukan hanya mengubah pemahaman soal Radiasi Hawking, tapi juga pandangan kita mengenai alam semesta dan masa depannya.

Menurut teori medan kuantum, dilansir dari LiveScience, tidak ada ruang hampa yang kosong. Ruang tersebut dipenuhi dengan getaran kecil yang jika memiliki energi yang cukup.

Getaran ini akan meledak secara acak menjadi partikel virtual, menghasilkan paket cahaya bersinergi sangat rendah atau foton.

Dalam sebuah makalah yang terbit pada 1974, Stephen Hawking meramal gaya gravitasi ekstrem yang dirasakan di mulut lubang hitam akan memanggil foton ke dalam eksistensi cara ini.

Beberapa komponen utama lubang hitam itu adalah singularitas atau titik dalam ruang waktu. Selain itu, Stephen Hawking menyebut ada horizon atau cakrawala peristiwa yang jadi batas lubang hitam.

Gravitasi menurut Teori Relativitas Umum milik Albert Einstein, mendistorsi ruang-waktu. Jika medan kuantum semakin melengkung, maka makin dekat dengan tarikan gravitasi besar dari singularitas lubang hitam.