10 Negara di Dunia Alami Depresi Tingkat Tinggi, Alhamdulillah Indonesia Aman

Ilustrasi Depresi
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Ada sekitar 270 juta orang di seluruh dunia mengalami tingkat depresi berkepanjangan. Faktor penyebab utama diantaranya, krisis ekonomi dan peperangan. Selain itu, problem pandemi COVID-19 turut andil menjadikan penghuni dunia alami depresi, hampir 25% orang depresi karena Pandemi ini.

5 Smartwatch Xiomi Paling Populer, Fitur Lengkap dengan Harga di Bawah Rp1 Jutaan Saja

Keterangan tersebut diungkapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagaimana dilansir dari viva.co.id. Untuk Pandemi COVID-19 telah memicu krisis kesehatan lainnya seperti peningkatan prevalensi kecemasan dan depresi sebesar 25% di seluruh dunia.

Menurut WHO dilansir oleh US News pada Sabtu (10/6/2023) kemarin, kesehatan mental kaum muda, wanita, dan petugas kesehatan sangat terpukul.

Harga Terbaru Apple Watch SE Diskon Hingga Rp1 Jutaan, Fitur Lengkap Setara Apple Watch Series 10

Tak hanya itu, WHO juga menyebut negara-negara dengan depresi paling sedikit mencakup beberapa negara kecil berpenghasilan rendah di Asia seperti Brunei, Myanmar, Timor-Leste, dan Mali, di mana kurang dari 2,5% populasinya dilaporkan mengalami gangguan depresi.

Membandingkan tingkat kesehatan mental antar negara memiliki keterbatasan, karena stigma budaya, ketersediaan dan keterjangkauan perawatan kesehatan mental semuanya dapat menyebabkan perbedaan.

Keunggulan Apple Watch SE: Jam Tangan Pintar yang Canggih dan Terjangkau

Lebih lanjut, WHO menyebutkan, negara berpenghasilan rendah, misalnya, biasanya memiliki tingkat gangguan mental yang dilaporkan lebih rendah jika dibandingkan dengan negara berpenghasilan tinggi.

Berikut adalah 10 negara paling terdepresi berdasarkan studi Global Burden of Disease, yang diukur dengan persentase populasi yang terkena dampak.

Halaman Selanjutnya
img_title