Pemprov Kalbar Gandeng Influencer Promosikan Kekayaan Destinasi Kuliner Lokal
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Khazanah kuliner Kalimantan Barat menjadi daya tarik wisata yang perlu digaungkan baik di tingkat nasional hingga internasional. Promosi kuliner unggulan pun digarap serius oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar.
Dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan, Disporapar Kalbar menggandeng influencer kuliner yaitu Bobon Santoso, dalam acara promosi kuliner kegiatan masak besar dengan menu ikan asam pedas.
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI, Dwi Marhen Yono mengatakan salah satu daya tarik wisata Kalbar adalah kulinernya.
Menurut Dwi, orang berwisata itu karena ingin menikmati beberapa segmen seperti seni budaya lokal, kuliner, event, maupun tempat wisata.
"Sebuah langkah yang baik jika Kalbar mengembangkan kuliner sebagai salah satu segmen yang menarik agar orang datang berwisata," tuturnya.
Dwi meyakini kolaborasi dengan influencer adalah langkah penting untuk memperkenalkan kekayaan wisata.
"Karena dari 300 pengguna seluler di Indonesia, 59 persen menggunakan media sosial dan generasi milenial," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar, Lismaryani optimis dengan kolaborasi bersama Chef Bobon karena merupakan salah satu Youtuber yang cukup terkenal dan berhasil dengan berbagai konten masakannya.
"Masakan asam pedas sudah masuk menjadi warisan budaya tak benda," terangnya.
Sehingga Lismaryani mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan seperti ini dan diharapkan dapat terus dilakukan setiap ada event pariwisata.
"Ini sekaligus memperkenalkan berbagai kuliner khas sebagai pintu masuknya wisatawan ke Kalbar," tuturnya.
Hal senada disampaikan Kadisporapar Kalbar, Windy Prihastari yang menekankan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan dan saling mendukung.
Windy mengatakan, kegiatan masak besar ikan asam pedas adalah salah satu bentuk promosi pariwisata dengan atraksi masak dalam skala besar.
"Menghabiskan 100 kilogram ikan kakap merah dan senanging untuk 500 porsi," jelasnya.
Kegiatan masak besar ikan asam pedas diharapkan dapat digaungkan secara nasional maupun secara internasional sebagai upaya peningkatan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kalbar.
Bobon Santoso pun dibuat kagum dengan antusias emak-emak yang ikut meramaikan masak besar ikan asam pedas ini.
Meski bukan pertama kalinya memasak ikan asam pedas, Bobon mengakui adanya perbedaan kuliner ikan asam pedas di Kalbar dengan daerah lain.
"Yaitu pada penggunaan rempah dan bahan tambahan khas seperti terong asam yang diketahui hanya tumbuh di daratan Kalimantan, sehingga menghasilkan cita rasa autentik," ujarnya.
Bobon mengakui dalam momen masaknya kali ini mendapatkan pengalaman unik dari antusias ibu-ibu yang mengerumuninya saat proses memasak, sehingga sempat membuatnya kesulitan mengatur proses memasak dan pembuatan konten.
"Sempat diminta untuk mundur jaga jarak, tapi karena bersemangat emak-emak kembali berkerumun," ucapnya.
Pria yang sempat menetap lama di Singkawang ini mengapresiasi promosi wisata yang digelar Pemprov Kalbar berkolaborasi bersama konten kreator dalam upaya meningkatkan pariwisata, dengan target para generasi milenial.
Dalam momen pulang kampungnya ini Bobon pun tidak melewatkan kesempatan berburu kuliner seperti sotong pangkong, Kopi Asiang dan beberapa kuliner legendaris lainnya.
"Saya harap promosi yang dilakukan Pemprov Kalbar dapat diikuti oleh daerah lainnya dengan berkolaborasi bersama konten kreator dalam memperkenalkan wisatan unggulan," pungkasnya.