Tips Membuat Hidangan Nusantara yang Lezat Ala Chef Norman Ismail
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Masakan nusantara sangat identik dengan citarasa yang nendang lidah. Masakan nusantara aromanya sangat kuat dan menggugah selera masyarakat Indonesia.
Meski demikian, masakan nusantara tak selamanya cenderung didominasi oleh banyaknya bumbu. Sajian ini, hanya membutuhkan proses dan cara pengolahan dengan proses yang tepat dan akurat.
Melansir VIVA, selebrity chef sekaligus konsultan restoran, Norman Ismail membeberkan masakan nusantara bervariasi dan dapat membuat lidah kerap merindukan bumbu yang otentik.
Menurutnya, masakan Indonesia sejak zaman nenek moyang memang memerlukan banyak rempah sehingga memberi rasa yang lezat.
"Masakan Indonesia itu aroma dan rasanya harus kuat, orang Indonesia suka makanan yang begitu," jelasnya dalam acara media 'Chandra Asri - Cooking Class & Plastic Packaging Talk Show', di Jakarta.
Namun, tren masakan saat ini tidak lagi harus dengan banyak bumbu. Menurut Chef Norman, masyarakat kaum urban kini mengutamakan makanan yang mudah diolah agar mempersingkat waktu memasak sehingga tidak menghambat aktivitas keseharian.
Untuk itu, Chef Norman menjelaskan bahwa hal paling utama adalah mempersiapkan segala bahan di hari sebelumnya.
"Siapkan bahan semua, bahan-bahannya lebih baik sudah dimasukan ke dalam wadah plastik yang tertutup rapat. Bisa prepare nanti tinggal di list. Mau sapi, ikan, ayam, bisa dimarinasi dengan bawang bombay, bawang putih, dan saus. Jangan lupa kasih tanggal, jadi tinggal ambil sesuai yang mau dimasak hari itu," jelasnya.
Setelah dimarinasi dengan bumbu sederhana, bahan pangan sebaiknya disimpan di wadah plastik dengan tutup rapat agar tidak terkontaminasi.
Setelah itu, masukan ke dalam lemari pendingin sekitar 1 sampai 2 hari saja. Nah, menurut Chef Norman, proses marinasi selama 2 hari itu lah yang membuat masakan lebih kaya rasa.
"Masaknya bisa sekitar 6-7 menit atau sesuai kematangan tiap jenis daging. Pangan yang sudah dimarinasi, bisa disimpan di chiller sekitar 1-2 hari. Malah penyimpanan 2 hari, rasanya makin enak, meresap bumbu. Tapi, lebih dari 2 hari sebaiknya masukan ke freezer. Jadi akan memperlambat waktu kadaluarsa dari bahan makanan yang disiapkan," jelasnya.
Wadah memiliki peran untuk melindungi bahan makanan dari kontaminasi, termasuk menjamin keamanan bahan makanan, memelihara kualitas, dan meningkatkan masa simpan.
Wadah harus dirancang sedemikian rupa untuk melindungi pangan dari pengaruh lingkungan seperti cahaya, oksigen, kelembapan, mikroorganisme, serangga, debu, emisi gas, tekanan, dan lain lain.
"Wadah plastik tertutup seperti kotak Thinwall dan kotak plastik kini semakin banyak digunakan untuk menyimpan makanan karena durabilitasnya serta keamanannya sehingga makanan menjadi tetap sehat dan segar. Selain segar dan tahan lama, isi kulkas juga terlihat lebih rapi dan tidak menimbulkan bau tidak sedap," imbuhnya.
Senada, Dosen dan Peneliti Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan SEAFAST Center, IPB, Prof. Dr. Nugraha Edhi Suyatma, STP, DEA, bahwa masa simpan bahan pangan di lemari pendingin memang memberi perubahan rasa.
Bila disimpan tidak lebih dari 2 hari, maka rasanya akan enak dan lezat. Tapi, perhatikan bila masa simpan bahan pangan sudah melebihi 2 hari karena bisa membahayakan kesehatan akibat risiko keracunan makanan.
"Bisa ada perubahan rasa setelah lebih dari 2 hari, mikroba bisa tumbuh kalau hanya di chiller jadi bisa rusak bahan pangan. Kalau di freezer akan makin awet karena biasanya mikroba bisa nggak tumbuh," jelasnya.
Prof Edi pun mengimbau agar penyimpanan bahan pangan bisa dilakukan dengan suhu yang makin rendah sehingga mampu mencegah kerusakan akibat bakteri.
Selain itu, dianjurkan menyimpan di tempat tertutup dengan disarankan wadah yang aman dan tahan dingin serta panas.
"Kerusakan pangan itu terjadi karena laju reaksi kimia, itu makin rendah suhu makin lambat terjadinya, bahkan bisa tidak terjadi kerusakan. Disimpan di wadah plastik sangat baik karena bisa menurunkan oksidasi, melindungi dari oksigen sekitar," tandasnya.