Ketua BEM UI Tantang Para Bacapres untuk Debat di Kampus UI, Anies Beri Respon
- screenshoot by Viva
VIVA Jabar – Surya Tjandra, juru bicara Anies Baswedan, menyampaikan bahwa Anies Baswedan dengan sukacita menerima tantangan yang diajukan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Melki Sedek Huang.
"Tentu ini akan menjadi tantangan yang dengan senang hati diterima pak Anies," kata Surya kepada wartawan, Senin 21 Agustus 2023.
Surya menjelaskan bahwa kekinian memang kubu Anies Baswedan tengah melakukan pendekatan terhadap kaum milenial. Maka dari itu, bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menerima tantangan itu.
"Kami di tim Anies juga sedang giat menyasar kelompok milenial dan pekerja muda yang memang rentan sekali situasinya saat ini. Banyak kelompok mahasiswa mendukung setelah merasakan sentuhan langsung dari pak Anies," kata Surya.
Bahkan, kata Surya, eks Gubernur DKI Jakarta itu akan menyambangi kampus yang tersebut pada tanggal 29 Agustus 2023. "Kebetulan tanggal 29 Agustus 2023 Fisip UI bikin kuliah kebangsaan dengan mengundang tiga bacapres, rencananya Anies Baswedan akan hadir," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menantang Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan yang digadang-gadang sebagai bakal calon presiden (capres) 2024 untuk kampanye di kampus UI.
Tantangan itu disampaikan Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang menanggapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan kampanye di institusi pendidikan asal tidak membawa atribut kampanye.
"Jika memang punya nyali, BEM UI mengundang semua calon presiden atau bakal calon presiden untuk hadir ke UI karena kami siap untuk menguliti semua isi pikiran kalian. Kami siap menyampaikan aspirasi kami dan mendebat seluruh argumen kalian jika perlu," ucap
Melki dalam keterangan tertulis, Senin, 21 Agustus 2023. Melki mengatakan banyak kampanye yang saat ini membosankan. Sebab, kampanye yang dilakukan minim substansi dan hanya berisi lip service semata.
"Kami tak mau masa depan bangsa ini digantungkan pada calon pemimpin yang hanya berfokus pada kampanye, pencitraan, dan lip service tak bermutu. Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat," ujarnya.
"Tapi celah kebolehan mengundang para calon pemimpin ke kampus ini harus dimanfaatkan. Sudah saatnya setiap kampus kembali ke marwahnya sebagai tempat pencarian kebenaran guna sebesar-besarnya kemaslahatan bangsa. Tiap calon pemimpin harus diuji kapasitas dan substansinya di dalam kampus secara serius daripada sekadar jualan pencitraan dan kampanye tak bermutu," kata Melki.